Senin 31 May 2021 12:38 WIB

Ribuan Demonstran di Washington Tuntut AS Setop Bantu Israel

Demonstran menyatakan hari-hari mendukung negara Israel harus berakhir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Demonstran pendukung Palestina menggelar aksi di Lincoln Memorial di Washington, DC, 29 Mei 2021.
Foto: Reuters
Demonstran pendukung Palestina menggelar aksi di Lincoln Memorial di Washington, DC, 29 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 1.000 demonstran berkumpul di Washington untuk mendukung perjuangan kemerdekaan warga Palestina. Mereka menyerukan diakhirinya bantuan Amerika Serikat (AS) untuk Israel.

Demonstrasi di tangga Lincoln Memorial itu terjadi setelah gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.

Baca Juga

"Kami berharap mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah Amerika Serikat bahwa hari-hari mendukung negara Israel harus berakhir," kata salah satu demonstran Sharif Silmi yang juga seorang pengacara di Washington dilansir dari Al Arabiya, Ahad (30/5).

“Kami akan melawan politikus mana pun yang terus mendanai senjata ke Israel. Kami akan lawan, kami akan voting melawan mereka, kami akan mendanai lawan-lawan mereka, sampai kami mengeluarkan mereka dari jabatan," katanya.

Demonstran lain, Lama Alahmad, seorang penduduk Virginia yang berasal dari Palestina mengatakan opini publik AS berpihak pada perjuangan Palestina. "Ada perubahan besar yang terjadi di AS sehubungan dengan perjuangan Palestina mencari tanah air yang berdaulat," kata Alahmad.

“Kami hanya ingin dunia menyadari kami adalah manusia. Kami bukan teroris, ”kata Alahmad (43 tahun) seorang ibu rumah tangga yang dibesarkan di Uni Emirat Arab sebelum pindah ke AS sekitar 20 tahun lalu.

Silmi menegaskan sekarang ada oposisi yang luas di AS terhadap bagaimana Israel memperlakukan Palestina, yang dia persamakan dengan apartheid di Afrika Selatan. “Orang-orang sekarang sudah sadar, dan kami melawan. Baik muda Yahudi, muda Muslim, muda kulit hitam, maupun muda kulit putih, ada pergeseran generasi. Dan orang-orang bekerja lintas kelompok etnis, kelompok ras, untuk bekerja demi perubahan dan kebebasan dan pembebasan bagi rakyat Palestin,” kata Silmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement