Selasa 01 Jun 2021 10:06 WIB

ACT DIY Deklarasi Komite Internasional Pembebasan Palestina

Urusan Palestina bukan hanya urusan umat Islam.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Seorang pengunjuk rasa membawa bendera Palestina saat aksi damai solidaritas mendukung Palestina.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Seorang pengunjuk rasa membawa bendera Palestina saat aksi damai solidaritas mendukung Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tragedi konflik kemanusiaan di Palestina masih terus terjadi hingga memancing aksi protes di berbagai belahan dunia. Indonesia sendiri terus melakukan upaya-upaya melalui aksi, diplomasi dan bantuan kemanusiaan.

Merespons tragedi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama tokoh-tokoh di Yogyakarta melaksanakan deklarasi Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) Ini merupakan bentuk solidaritas dukungan untuk Palestina.

Kegiatan deklarasi yang digelar di Goebog Resto, Yogyakarta, ini dibersamai perwakilan dari IKADI DIY, Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY dan puluhan tamu mitra donatur ACT yang datang dari berbagai kampus, komunitas dan korporasi.

Kepala Cabang ACT DIY, Zainul Muttaqin mengungkapkan, KKIPP merupakan wadah advokasi dukungan terhadap warga Palestina terus menyuarakan hak-hak sipil Palestina. Yang mana, sudah puluhan tahun dirampas melalui blokade Israel.

"Semoga dengan dideklarasinya KKIPP dukungan untuk Palestina merdeka semakin menguat karena deklarasi ini serentak di seluruh cabang ACT, bahkan ACT di Palestina, Turki hingga Eropa semua melakukan deklarasi," kata Zainul, Senin (31/5).

Pada kesempatan itu, Ustaz Tulus Musthofa yang mewakili tokoh-tokoh Yogyakarta menekankan, urusan Palestina bukan hanya urusan umat Islam. Tapi, urusan lebih luas karena terkait masalah kemanusiaan, sehingga menjadi urusan warga dunia.

"Siapa saja yang merasa manusia, maka harus peduli terhadap Palestina karena di situ banyak terjadi kezaliman, kekerasan, bahkan pembantaian," ujar Tulus. 

Ke depan, akan dilakukan aksi dalam berbagai bidang untuk membantu masalah kemanusiaan Palestina. Seperti bantuan pangan dan ekonomi, medis dan obat-obatan, pendidikan dan diplomasi sebagai satu rangkaian yang diagendakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement