Selasa 01 Jun 2021 14:13 WIB

Yogya Kian Ramai, Destinasi Wisata Diminta Perketat Prokes

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penularan Covid-19 di destinasi wisata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pengunjung menikmati sore di kawasan Titik Nol Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung menikmati sore di kawasan Titik Nol Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Usai libur Lebaran 2021, semakin banyak warga dari luar daerah yang berdatangan ke DIY. Terkait kondisi itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji memperingatkan para pengelola destinasi wisata untuk tetap menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat.

"Weekend kita makin ramai, ini jadi peringatan untuk teman-teman destinasi wisata. Sekali lagi penegakan aturan (pembatasan pengunjung) maksimal 50 persen, protokol kesehatan harus ditegakkan betul, dan menyediakan fasilitas untuk kebersihan," kata Aji di kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Ia menuturkan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi penularan Covid-19 di destinasi wisata. Pasalnya, saat ini penyebaran Covid-19 masih terjadi di DIY.

Bahkan, di Kabupaten Sleman ditemukan dua klaster baru penularan Covid-19. Hingga saat ini, sudah tercatat lebih dari 100 kasus positif hanya dari dua klaster tersebut.

"Kalau kita sudah mengatakan tidak boleh berkerumun, itu harus ditegakkan. Kalau tidak (ditegakkan), nanti yang terjadi (muncul klaster baru) seperti (di Sleman) itu," ujarnya.

Selain itu, Aji juga menekankan kepada pengelola hotel untuk dapat melakukan hal yang sama. Pasalnya, mulai banyak pendatang yang masuk ke DIY setelah selesainya kebijakan larangan mudik.

"Kalau nanti ketahuan ada tempat (hotel) jadi klaster, itu ditutup dan akan rugi mereka, harus lebih hati-hati. Lebaran kita berhasil menekan pemudik, tapi justru setelah Lebaran (ramai)," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement