Selasa 01 Jun 2021 15:46 WIB

Varian Baru Covid Turunkan Kemanjuran Vaksin, Ini Rinciannya

Penurunan kemanjuran vaksin Covid-19 ditemukan oleh penelitian WHO.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada pelaku UMKM di GOR Benda, Kota Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). Pemerintah Kota Tangerang mulai melakukan vaksinasi kepada pelaku UMKM sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Fauzan
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada pelaku UMKM di GOR Benda, Kota Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). Pemerintah Kota Tangerang mulai melakukan vaksinasi kepada pelaku UMKM sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat varian mutasi virus corona yang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut berpengaruh terhadap tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin Covid-19. Keempat varian mutasi Covid-19 tersebut adalah B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, B11281 atau P1 dari Brazil dan Jepang, serta B1617 dari India.

"Berdasarkan data sebaran whole genome sequencing complete per provinsi di Indonesia di tanggal 30 Mei 2021, hampir telah terdeteksi di semua pulau di Indonesia dan penemuan varian didominasi di beberapa daerah di Indonesia," ujar Wiku dalam keterangan pers, Selasa (1/6).

Baca Juga

Wiku juga menyebutkan berdasarkan rilis terbaru WHO melalui Weekly Epidemiological Update, mutasi yang terjadi terbukti membuat karakter virus berubah, seperti sifatnya yang lebih menular, memunculkan gejala lebih parah, menurunkan efikasi vaksin, menambah keandalan pengobatan, hingga serta akurasi alat uji. "Terkait temuan ini khususnya dampaknya terhadap efektivitas vaksin, WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh yang sedikit sampai sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu," ujar Wiku.

Terkait efikasi vaksin Covid-19, WHO juga menyebutkan bahwa varian B117 dari Inggris mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. Sementara varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin Moderna, Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax. Kemudian, varian P1 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer. Terakhir, varian B1617 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer.

"Perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang dilakukan," kata Wiku.

Perubahan efikasi beberapa jenis vaksin terjadi, ujar Wiku, karena seluruh vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original varian dari Wuhan di mana virus covid pertama kali ditemukan. Kabar baiknya, perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit pada penerima vaksin, tidak membuat besar efikasi turun di bawah 50 persen, sebagai ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak.

"Bahkan beberapa di antaranya masih memiliki efikasi di atas 90 persen," kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement