Rabu 02 Jun 2021 11:28 WIB

PMI Manufaktur di Posisi 55,3 pada Mei

PMI Manufaktur pada Mei kembali mencatat rekor survei tertinggi baru.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Industri manufaktur
Foto: Prayogi/Republika
Industri manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IHS Markit mengumumkan, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Mei berada di posisi 55,3. Angka itu naik dari posisi April di 54,5. 

PMI Manufaktur pada Mei tersebut kembali mencatat rekor survei tertinggi baru selama tiga bulan berturut-turut. Kondisi bisnis dinilai telah menguat dalam tujuh bulan berturut-turut.

Baca Juga

Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, sektor manufaktur Indonesia berkembang cepat pada Mei. Hal itu terlihat dari angka PMI Manufaktur yang terus naik. 

"Perusahaan menandakan peningkatan permintaan dan output yang kuat. Sementara peningkatan pertama pada ketenagakerjaan dalam 15 bulan juga merupakan tanda yang menggembirakan," ujar Jingyi melalui keterangan resmi, Rabu (2/6).

Ia menjelaskan, kendala pasokan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga yang dialami di seluruh sektor manufaktur. 

Sebagai akibat dari keterlambatan pengiriman, input menipis meskipun rekor transaksi pembelian meningkat. “Secara keseluruhan, perusahaan tetap optimis mengenai output pada masa mendatang, dengan harapan kondisi Covid-19 membaik," tuturnya.

Ia menilai, sangat penting mengendalikan situasi pandemi. Khususnya dengan wabah yang meluas di wilayah Asia dan pascalibur Idul Fitri. "Ini agar tidak menggagalkan pemulihan yang sedang berlangsung," kata Jingyi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement