Rabu 02 Jun 2021 12:37 WIB

Partai Oposisi Israel Sepakat Lengserkan Benjamin Netanyahu

Naftali Bennett digadang-gadang akan menjadi perdana menteri Israel berikutnya.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ani Nursalikah
Partai Oposisi Israel Sepakat Lengserkan Benjamin Netanyahu. Pemimpin Partai Yemina, Naftali Bennett.
Foto: EPA
Partai Oposisi Israel Sepakat Lengserkan Benjamin Netanyahu. Pemimpin Partai Yemina, Naftali Bennett.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Koalisi partai oposisi Israel sepakat membentuk pemerintah persatuan untuk menggulingkan Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu. Netanyahu adalah pemimpin terlama Israel sekaligus tokoh politik yang paling dominan selama lebih dari satu dekade. 

Dinukil dari Washington Post, Selasa (1/6), kesepakatan untuk menumbangkan rezim Netanyahu berasal dari pemimpin oposisi tengah Yair Lapid, mantan menteri pertahanan Israel dan juga sekutunya, Naftali Bennett.

Baca Juga

Bennett digadang-gadang akan menjadi perdana menteri Israel berikutnya. “Kita bisa pergi ke pemilihan kelima, pemilihan keenam, sampai rumah kita jatuh pada kita, atau kita bisa menghentikan kegilaan dan mengambil tanggung jawab," kata Bennett dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi Ahad malam.

Benett muncul sebagai calon kuat perdana menteri setelah menerima tawaran berkoalisi dengan Yair Lapid. Dia merupakan salah satu dari beberapa mantan loyalis yang melobi untuk bergabung dengan koalisi perubahan, yang berkeinginan mengakhiri masa jabatan 12 tahun Netanyahu.

 

Perlawanan Netanyahu

Netanyahu tak diam saja. Pada Ahad (30/5), ia memperingatkan jika pemerintah sayap kiri berbahaya bagi Israel. Pria berusia 71 tahun itu juga mengecam Bennett dengan menuduhnya melakukan “penipuan abad ini”. 

Menurutnya, Bennett menjalankan politik sayap kanan, tetapi bergabung dengan calon pemerintah dari partai-partai liberal. Dengan langkah yang tersisa, Netanyahu kemungkinan bakal menghabiskan pekan mendatang untuk memberi tekanan kepada anggota parlemen dari Yamina dan partai-partai sayap kanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement