Rabu 02 Jun 2021 17:29 WIB

PCR Sulit, Kepri Lacak Covid-19 dengan Rapid Antigen

Pelacakan menggunakan rapid antigen dilakukan di daerah yang sulit dijangkau.

PCR Sulit, Kepri Lacak Covid-19 dengan Rapid Antigen
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
PCR Sulit, Kepri Lacak Covid-19 dengan Rapid Antigen

IHRAM.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pelacakan warga yang diduga positif Covid-19 menggunakan tes rapid antigen pada daerah yang sulit digapai. Hal itu karena penggunaan PCR memerlukan waktu relatif lama.

"Kami di Kepri melakukan tracing menggunakan rapid antigen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri dalam webinar yang digelar Bapelkes Batam, Rabu (2/6).

Baca Juga

Ia mengemukakan wilayah Kepri terdiri atas ribuan pulau-pulau kecil hingga ke Laut Natuna. Untuk mengirimkan sampel ke laboratorium dan mendapatkan hasilnya kembali membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga dinilai tidak efektif mencegah penularan Covid-19.

Pelacakan warga positif Covid-19 menggunakan rapid antigen utamanya dilakukan di daerah-daerah yang jauh dijangkau. Pada webinar yang sama, Koordinator Subdit Penyakit Infeksi Emerging Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Endang Budi Hastuti mengatakan telah mengatur penggunaan rapid antigen sebagai tes melacak warga positif Covid-19.

 

"Untuk daerah yang memiliki kendala akses layanan pemeriksaan PCR, bisa pakai antigen," kata dia.

Ia menegaskan, untuk daerah kepulauan seperti Kepri, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur cocok menggunakan tes cepat antigen agar hasil pemeriksaannya bisa lebih cepat keluar. Memang, Kemenkes mendorong seluruh daerah menggunakan PCR sebagai standa pemeriksaan Covid-19.

Namun, apabila ada kendala, maka tes antigen menjadi solusi yang pas untuk meningkatkan pelacakkan. Masih dalam kegiatan yang sama, epidemiolog Griffith University, Australia Dicky Budiman mengatakan saat ini penggunaan rapid antigen sudah efektif.

"Hasilnya begitu cepat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement