Rabu 02 Jun 2021 21:46 WIB

Raut Wajah dan Suara Media Deteksi Watak Menurut Ar Razi

Ar Razi menulis kitab tentang firasat dan cara ketahui watak seseorang

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ar Razi menulis kitab tentang firasat dan cara ketahui watak seseorang. Ilustrasi umat manusia
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ar Razi menulis kitab tentang firasat dan cara ketahui watak seseorang. Ilustrasi umat manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Firasat merupakan cahaya yang Allah SWT letakkan di dalam qalbu, sehingga seorang hamba dapat membedakan antara yang hak dan batil, yang benar dan yang salah, yang palsu dan yang asli, serta yang jujur dan yang dusta. Firasat semacam ini selalu berbanding lurus dengan kekuatan iman seseorang.

Maka, tak heran jika sahabat Nabi Muhammad SAW mampu memiliki firasat yang sangat tajam, seperti halnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Firasat mereka termasuk jenis firasat yang bersumber dari kekuatan dan cahaya yang hanya dianugerahkan Allah kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Namun, firasat yang dimiliki para sahabat tersebut tidak bisa dipelajari.

Baca Juga

Karena itu, dalam buku berjudul “Kitab Firasat: Ilmu Membaca Sifat dan Karakter Orang dari Bentuk Tubuhnya” ini, Imam Fakhruddin Ar Razi hanya memusatkan pembahasannya pada salah satu jenis firasat yang disebut dengan firasat khalqiyyah.

Dalam istilah keilmuan modern, ilmu firasat khalqiyyah ini disebut dengan fisiognomi, yaitu singkatan dari dari fisiologi dan anatomi. Artinya, ilmu ini mempelajari bagaimana membaca wajah dan sejumlah anggota fisik untuk mengetahui sifat, karakter, dan kepribadian seseorang.

Imam Fakhruddin Ar Razi sendiri dikenal sebagai pelopor fisiognomi dunia (1150-1210). Ia adalah seorang seorang ulama keturunan Quraisy yang menguasai berbagai tradisi keilmuan, seperti tafsir, filsafat, termasuk firasat atau yang kini dikenal sebagai kepribadian atau watak.

Fakhruddin Ar Razi (554-606 H/1150-1210 M) bernama asli Muhammad bin Umar bin Hasan bin Husain At Taimi Al Bakri. Dia berasal dari Iran dan lahir di kota Ray yang menjadi nisbah namanya. Ar Razi biasa dipanggil dengan nama Ibnu Al Khatib Ar Ray.

Ar Razi adalah sosok pribadi yang multitalenta, memiliki banyak kebelihan, menguasai banyak ilmu, dan sangat cerdas. Karena itu, salah satu karya Ar Razi yang berjudul asli al-Firasah ini menjadi warisan emas yang berharga bagi umat Islam.

Dalam buku ini, Imam Ar Razi setidaknya menjelaskan ilmu firasat dalam tiga pembahasan. Pembahasan pertama, Ar Razi memaparkan tentang firasat dan mizaj (kepribadian). Kemudian, dia menjelaskan tentang keutamaan ilmu firasat menurut Alquran, sunnah, dan akal.

Di antara dalil-dalil Alquran yang mengungkapkan tentang ilmu firasat adalah surat Al Hijr ayat 75. Allah Swt berfirman: 

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ “Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda (al-mutawassimun).” 

Pada pembahasan pertama ini, Ar Razi juga menjelaskan tentang pambagian ilmu firasat dan menyebutkan bahwa firasat yang didasarkan pada pengamatan atas kondisi lahiriah tubuh manusia merupakan jenis firasat yang bisa dipelajari dan diajarkan.

Ar Razi kemudian memaparkan beberapa persoalan yang harus diketahui di dalam ilmu ini, termasuk macam-macam metode pengambilan kesimpulan dengan menekankan pada pembahasan tentang teknik al-qiyafah (penulusuran) dan teknik-teknik lain yang dapat digunakan untuk mengenali watak manusia.

Menurut Ar Razi, ada enam cara untuk mengetahui watak pepribadian seseorang. Diantaranya adalah melalui bentuk dan rupa seseorang. Misalnya, seorang pemarah akan tampak pada wajahnya bentuk dan rupa tertentu yang terjadi pada orang yang sedang marah.

Artinya, jika kita melihat bentuk dan rupa orang yang sedang marah pada wajah seseorang, dapat kita simpulkan bahwa watak dasar orang itu adalah pemarah. Logika ini menegaskan kebenaran pernyataan yang berbunyi:

“Seorang yang memiliki bentuk seperti orang yang marah, pasti dia adalah seorang pemarah dan seorang yang memiliki bentuk seperti orang yang takut, pasti dia adalah seorang penakut.”

Selain itu, menurut Ar Razi, untuk mengetahui watak kepribadian seseorang juga bisa dilakukan berdasarkan jenis suara, berdasarkan kesamaan dengan hewan dalam bentuk fisik tertentu, berdasarkan kesamaan ciri-ciri rasial, berdasarkan perbedaan jenis kelamin, dan berdasarkan sebagian watak yang sudah diketahui. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement