Kamis 03 Jun 2021 07:22 WIB

Wapres Dorong Bank Syariah Indonesia Lebih Kompetitif

Saat ini masih banyak yang menganggap keuangan syariah lebih mahal dari konvesional.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan terobosan agar lebih kompetitif. (ilustrasi)
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan terobosan agar lebih kompetitif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan terobosan agar lebih kompetitif. Hal ini disampaikan Ma'ruf, karena saat ini masih banyak yang menganggap keuangan syariah lebih mahal dari konvesional.

Padahal setelah merger pada Februari lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh respons positif dari masyarakat. "Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif,” kata Wapres melalui siaran persnya, saat menerima Komisaris dan Direksi BSI di Kediaman Resmi Wakil Presiden, Rabu (2/6) hari ini.

Baca Juga

Wapres mengatakan, untuk mengubah pola pikir masyarakat tersebut, pemerintah pun berupaya meminta ketentuan umum perpajakan (KUP) menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi lima persen. Namun, BSI juga kata Ma'ruf dalam, perlu melakukan berbagai inisiati.

Dalam pertemuan itu, Direktur Utama Hery Gunardi melaporkan  pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, antara lain, pertumbuhan aset di atas 14 persen, pembiayaan meningkat hingga di atas 12 persen, dan laba hingga 12,8 persen.

“Nah ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik,” kata Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement