Kamis 03 Jun 2021 07:53 WIB

Maskapai Belarusia Kehilangan Rute Penerbangan ke 21 Negara

Langkah yang diberlakukan usai Belarusia memaksa pesawat Ryanair turun di Minsk

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Salah satu sudut kota Minsk yang merupakan ibu kota Belarusia
Salah satu sudut kota Minsk yang merupakan ibu kota Belarusia

IHRAM.CO.ID, MINSK -- Maskapai milik pemerintah Belarusia, Belavia tidak dapat beroperasi di 21 negara yang menutup ruang udara mereka. Langkah yang diberlakukan usai Belarusia memaksa pesawat Ryanair turun di Minsk untuk menangkap aktivis pro-demokrasi.

"Dua puluh satu negara kehilangan besar bagi perusahaan tapi tim Belavia bekerja keras untuk mengatasinya," kata maskapai tersebut dalam unggahannya di Facebook seperti dikutip kantor berita Rusia, Tass, Rabu (2/6).

Pekan lalu Lithuania, Inggris, Prancis, Ukraina, Latvia, Finlandia, Republik Ceko, Swedia, Estonia, Polandia, Italia, Belanda, Jerman, Austria, Belgia, Spanyol, Kaliningrad Rusia, Hongaria, Moldova, Serbia, dan Siprus menangguhkan penerbangan Belavia. Tetapi masih ada sembilan destinasi yang masih dilalui maskapai tersebut.

"Negara-negara dimana Belavia dapat terbang adalah Armenia, Azerbaijan, Georgia, Rusia, Israel, Kazakhstan, Turki, Uzbekistan, dan Uni Emirat Arab," kata Belavia dalam unggahannya.

Maskapai itu menekankan hal ini 'tidak mempengaruhi situasi saat ini'. Mereka menegaskan para pakar sedang bekerja untuk menemukan destinasi baru dan jalur menujunya.

Pada 23 Mei lalu Belarusia memaksa pesawat maskapai Irlandia Ryanair penerbangan Athena-Vilnius untuk melakukan pendaratan mendadak di Bandara Internasional Minsk. Mereka beralasan ada ancaman bom di dalam pesawat tersebut. Belarusia mengerahkan pesawat tempur MiG-29 untuk membawa pesawat penumpang tersebut ke Minsk.

Setelah pesawat tersebut mendarat di Minsk, pihak berwenang Belarusia menangkap jurnalis dan aktivis pro-demokrasi Roman Protasevich. Pendiri saluran Telegram Nexta dan kekasihnya warga Rusia Sofia Sapega.

Protasevich menggunakan media sosial untuk memberitakan apa yang terjadi di Belarusia. Setelah Presiden Alexander Lukashenko menindak keras dan membungkam media independen dan aktivis demokrasi di negara itu.

Setelah peristiwa Ryanair dan penangkapan Protasevich dalam pertemuannya Uni Eropa memutuskan untuk melarang pesawat-pesawat maskapai Belarusia terbang dari bandara Uni Eropa dan terbang di atas wilayah blok tersebut. Juga terdapat usulan agar pesawat-pesawat Uni Eropa tidak terbang di ruang udara Belarusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement