Kamis 03 Jun 2021 15:08 WIB

Detik Meninggalnya Umar bin Khattab dan Pujian Rasulullah

Umar bin Khattab meninggal setelah sholat Subuh

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Umar bin Khattab meninggal setelah sholat Subuh. (ilustrasi) Khalifah Umar
Foto: tangkapan layar wikipedia
Umar bin Khattab meninggal setelah sholat Subuh. (ilustrasi) Khalifah Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Khalifah kedua umat Islam, Umar bin Khattab wafat pada tahun ke-23 Hijriyah tepatnya pada 26 Dzulhijjah. 

Kepergiannya membawa duka di hati setiap Muslim. Seperti apa detik-detik meninggalnya Umar bin Khattab? Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir Al Youm 7 pada Kamis (3/6). 

Baca Juga

Dalam kitab Bidayah Wa Nihayah karya Imam Ibnu Katsir terdapat pembahasan tentang wafatnya Umar bin Khattab. 

Dijelaskan, seperti keterangan yang disampaikan Ibnu Jarir bahwa pada tahun ke-23 Hijriyah, Umar bin Khattab menunaikan ibadah haji bersama dengan istri-istri Rasulullah SAW. Itu sekaligus menjadi haji terakhir yang dilaksanakan Umar bin Khattab. Tahun ini sekaligus menjadi tahun wafatnya Umar bin Khattab.   

Umar bin Khattab sejatinya telah memeluk Islam pada usia 27 tahun. Umar turut serta bersama Rasulullah dalam berbagai pertempuran termasuk Perang Badar dan Perang Uhud. Dia terjun ke medan perang bersama sejumlah pasukan dan memimpin sebagiannya. Dia adalah yang pertama kali mendapat julukan Amirul Mukminin dan juga yang pertama kali menuliskan tarikh atau catatan sejarah serta mengumpulkan kaum Muslim untuk tarawih berjamaah.   

Umar bin Khattab adalah Muslim yang pertama datang hijrah ke Madinah. Dia juga yang menerapkan hukum jilid dalam sanksi khamar sebanyak delapan puluh kali. Umar banyak membuat keputusan-keputusan hukum dalam kepemimpinannya. 

Dia juga banyak melakukan pencatanan. Juga perannya dalam peristiwa Fathul Futuh atau penaklukan Persia, misi penaklukan Mesir, pendirian Kharaj, perluasan wolayh mencakup penaklukan Syam, Al Jazirah, Mosul, Armenia, Mesir, dan Alexandria.  Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW pernah bekata:  

إن لى وزيرين من أهل السماء، ووزيرين من أهل الأرض، فوزيراى من أهل السماء جبريل وميكائيل ووزيراى من أهل الأرض أبو بكر وعمر، وإنهما السمع والبصر

“Saya mempunyai dua wazir dari penduduk langit dan dua wazir dari penduduk bumi. Dan dua wazirku dari penduduk langit itu adalah malaikat Jibril dan Mikail. Dan dua wazirku dari penduduk bumi adalah Abu Bakar dan Umar,  mereka mendengar dan melihat.” 

Pada haji terakhirnya itu, Umar bin Khattab berdoa kepada Allah SWT. Dia menyadari tentang kondisinya yang semakin tua dan lemah. Umar pun memohon pada Allah agar membawanya dan memberinya kesyahidan di negeri nabi Muhammad SAW. Allah mengabulkan permohonan Umar bin Khattab.  

Seorang Majusi yakni Abu Lulu'a Fairus bediri dan sholat Subuh bersama Umar. Dengan pisaunya dia menikam Umar bin Khatab sebanyak enam kali salah satunya di bawah pusarnya. Umar kemudian dibawa ke rumahnya dalam kondisi darah mengalir dan tak sadarkan diri.

Para sahabat kemudian membangunkan umar dengan mengingatkan padanya waktu sholat. Seketika Umar pun terbangun dan mengerjakan sholat. Dia lalu menanyakan siapa yang menikamnya.

Para sahabat menjawab bahwa Abu Lulu'a bin Mughirah bin Shubah yang telah melakukannya. Umar pun bersyukur kepada Allah kematiannya tidak di tangan orang yang beriman dan ternyata si pembunuh juga tak bersujud pada Allah. Setelah itu Umar wafat.  

Sumber: youm7

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement