Kamis 03 Jun 2021 15:56 WIB

Gubernur Ganjar Sambut Penerbangan Komersial Perdana

adanya bandara bisa memberi manfaat bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Pesawat ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Citilink melakukan penerbangan komersil perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS), Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021). Sebanyak 24 penumpang mendarat dari Surabaya dan 37 penumpang berangkat menuju Jakarta pada penerbangan komersial perdana di Bandara JBS, menandai dimulainya operasional bandara secara komersial.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Pesawat ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Citilink melakukan penerbangan komersil perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS), Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021). Sebanyak 24 penumpang mendarat dari Surabaya dan 37 penumpang berangkat menuju Jakarta pada penerbangan komersial perdana di Bandara JBS, menandai dimulainya operasional bandara secara komersial.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA--Setelah ditetapkan sebagai bandara in active operation sejak Selasa (3/6), Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga mulai melayani penerbangan komersial. Pesawat komersial pertama mendarat pertama di bandara tersebut, Kamis (3/6). Pesawat yang mendarat merupakan pesawat jenis ATR-72 bermesin Turboprop dari maskapai Citilink yang terbang dari bandara Juanda Surabaya.

Kedatangan pesawat komersial pertama di bandara tersebut, disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang didampingi Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Pilot dan salah satu penumpang pesawat, mendatang kehormatan berupa kalungan bunga dari kedua pejabat tersebut.

''Saya senang sekali, hari ini pesawat Citilink berhasil mendarat dari Surabaya. Ini mimpi besar yang sudah sejak puluhan tahun lalu. Dan hari ini akhirnya terlaksana. The dream come true,'' kata Ganjar dengan bangga.

Dia menyebutkan, mimpi agar Purbalingga memiliki bandara, sudah ada sejak dia masih menjabat sebagai anggota DPR. ''Sejak saya di DPR dan Pak Triyono (ayahanda Bupati Dyah Hayuning Pratiwi) masih jadi Bupati Purbalingga, sudah kami bahas soal harapan ada bandara Bandara di Purbalingga. Alhamdulillah, sejarah panjang itu terwujud hari ini,'' katanya.

Dia berharap, adanya bandara bisa memberi manfaat bagi masyarakat Purbalingga dan wilayah kabupaten sekitarnya. Tidak hanya dalam soal akses mobilitas, namun juga bisa mengungkit peningkatan ekonomi masyarakat. ''Mudah-mudahan keberadaan bandara ini menjadi awal yang baik untuk peningkatan ekonomi di wilayah ini. Tak hanya bagi wilayah Purbalingga, tapi juga daerah sekitarnya seperti Banjarnegara, Banyumas, Pemalang, Cilacap, Kebumen dan lainnya,'' katanya.

Khusus pada Bupati Purbalingga, Ganjar meminta agar Pemkab bisa kreatif meramaikan bandara Jenderal Besar Soedirman. ''Setelah bandara beroperasi, kita harus bisa berkreasi agar penerbangan yang belum ramai, bisa diramaikan. Pengembangan sektor pariwisata, menjadi salah satu cara yang bisa digunakan untuk meramaikan kunjungan ke daerah itu,'' katanya.

Pesawat Citilink yang mendarat di Bandara Soedirman dari Surabaya tersebut, membawa 34 penumpang. Ganjar menyatakan, pesawat dari maskapai ini rencananya baru akan melayani dua kali penerbangan dalam sepekan, Kamis dan Sabtu. Sedangkan jalur penerbangannya melayani rute Bandara Juanda-Bandara Soedirman-Halim Perdana Kusuma Jakarta pulang pergi.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dalam kesempatan itu juga menyebutkan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan harapan masyarakat Purbalingga sejak lama. ''Sejak belasan tahun lalu, warga menantikan bandara ini beroperasi. Sekarang impian itu terwujud, dan sekarang sudah beroperasi. Semoga ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat kami,'' katanya.

Dia berharap, tingkat okupansi penumpang di bandara ini ke depan terus meningkat sehingga kapasitas bandara juga bisa semakin meningkat. ''Harapan kita kelak, tidak hanya pesawat jenis ATR-72 yang mendarat di bandara itu. Namun juga pesawat-pesawat berbadan besar seperti Boeing, bisa mendarat di bandara ini,'' katanya.

Aditya (35), salah seorang penumpang dari Surabaya yang turun dari di Bandara Purbalingga, mengaku senang di tanah kelahirannya saat ini sudah ada bandara yang melayani penerbangan dari Surabaya. ''Saya kerja di Surabaya. Dengan adanya bandara di Purbalingga, kalau pulang kampung bisa menjadi lebih cepat dan nyaman,'' katanya.

Sebelum ini, kata dia, bila pulang kampung dari Surabaya ke Purbalingga, hanya bisa menggunakan moda transportasi kereta api, bus atau travel. Untuk itu, perjalanannya membutuhkan waktu 9-10 jam. ''Tapi dengan menggunakan pesawat, jarak Surabaya-Purbalingga bisa ditempuh hanya dengan waktu 1 jam lebih,'' katanya.  

Linto (41), calon penumpang yang sudah menunggu di bandara hendak terbang ke Jakarta, juga mengaku senang dengan adanya penerbangan dari Purbalingga ke Jakarta dan Surabaya. ''Senang sekali Purbalingga sekarang sudah punya bandara. Sekarang kalau hendak ke Jakarta atau Surabaya, sudah lebih mudah, cepat dan nyaman,'' jelasnya.

Dia berharap, maskapai yang melayani penerbangan dari Bandara Purbalingga kelak tidak hanya satu maskapai. Dengan demikian, layanan penerbangan tidak hanya dua hari dalam  sepekan, tapi bisa setiap hari,'' katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement