Kamis 03 Jun 2021 23:25 WIB

Penjara dan Pabrik Sumbang Kenaikan Kasus Covid di Thailand

Penjara menyumbang 35 persen kasus infeksi dalam lima hari terakhir.

virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand mencatat kasus baru Covid-19 lebih dari 140 ribu dari 1 April hingga 3 Juni 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, dari 20.487 kasus dalam lima hari terakhir, lebih dari 7.000 atau hampir 35 persen di antaranya berasal dari penjara.

Pertengahan Mei lalu, Menteri Kehakiman Somsak Thepsuthin menyampaikan wabah di sistem lembaga pemasyarakatan mencerminkan kondisi di banyak bagian metropolitan Bangkok. Banyak infeksi menyebar dengan cepat di daerah kumuh, lokasi konstruksi yang padat, dan bahkan kompleks perumahan pemerintah.

Baca Juga

Lambatnya vaksinasi menambah tantangan yang dihadapi pihak berwenang. “Jika kita tidak bisa mendapatkan cukup vaksin atau jika kita tidak dapat menahan penyebaran dengan cepat, kita harus berpikir untuk mengurangi jumlah narapidana dalam sistem melalui pembebasan dini,” ujar Menteri Kehakiman Somsak Thepsuthin dalam konferensi persnya.

Berdasarkan data Kementerian Kehakiman, Thailand memiliki 311 ribu narapidana atau lebih 5 persen dari kapasitas resmi. Lebih dari 80 persen dari mereka yang dipenjara menghadapi dakwaan pelanggaran narkotika.

Kementerian Kehakiman sedang mencari program pembebasan dini khusus untuk sekitar 50 ribu narapidana, yang dapat mencakup penggunaan sistem pemantauan elektronik. Namun, Somsak mengatakan bahwa prioritas kementerian saat ini adalah memberikan vaksin kepada narapidana dan petugas pemasyarakatan untuk mengurangi infeksi.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/regional/penjara-dan-pabrik-sumbang-peningkatan-kasus-covid-19-di-thailand/2262729

Thailand pada Kamis mencatat 3.886 kasus Covid-19, yang hampir 1.000 kasus berasal dari Bangkok, sehingga total infeksi mencapai 169.348.

Sementara jumlah kematian bertambah 38 orang, sehingga total pasien meninggal menjadi 1.146 kasus.

Sementara itu, Asisten Juru Bicara Satgas Covid-19 Thailand (CCSA) Apisamai Srirangsan pada Rabu mengatakan tingginya kasus Covid-19 juga terjadi lewat pabrik-pabrik di sekitar 10 provinsi.

Hal ini terjadi akibat ventilasi yang buruk, ruangan sempit dan titik kontak yang terkontaminasi di tempat kerja. Dia mengatakan mulai tanggal 15 Juni, CCSA akan membiarkan pabrik mengevaluasi sendiri, apakah kondisi di tempat kerja mereka memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh Departemen Pengendalian Penyakit.

Berdasarkan data pemerintah Thailand, ada lebih dari 63 ribu pabrik di seluruh negeri, dengan total tenaga kerja lebih dari 3,4 juta orang.

Di antara 8.200 pabrik yang berpartisipasi dalam program Thai Stop Covid, hanya 2.800 di antaranya yang telah menyelesaikan evaluasi mandiri.

Lokasi konstruksi dan perumahan pekerja telah disalahkan atas sebagian besar infeksi Covid-19 baru di Bangkok dalam beberapa pekan terakhir.

Apisamai mengatakan saat ini ada 48 kelompok infeksi di Bangkok, yang dipantau secara ketat, termasuk yang terbaru di pusat perbelanjaan di daerah Lat Phrao, di mana 23 infeksi telah dikonfirmasi.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada Rabu menyampaikan telah mengalokasikan 1,1 juta dosis vaksin Sinovac dan AstraZeneca Covid-19 untuk digunakan di seluruh wilayah di mana satu juta vaksin disalurkan ke Bangkok karena tingginya kasus.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan bahwa Juni akan menjadi peluncuran proses vaksinasi massal secara nasional.

Secara terpisah, Thailand mencatat 146.917 orang telah diberikan suntikan Covid-19 pertama mereka dalam 24 jam terakhir, sementara 58.721 orang sudah mendapatkan suntikan kedua. Sehingga jumlah total vaksin Covid-19 yang diberikan di Thailand mencapai 3.959.356 dosis.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement