Jumat 04 Jun 2021 16:44 WIB

Masyarakat Solo Raya Deklarasikan Dukungan ke Palestina

Palestina punya andil luar biasa dalam kemerdekaan Indonesia.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masyarakat di wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta mendeklarasikan dukungan terhadap Palestina melalui Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP).
Foto: dok. Istimewa
Masyarakat di wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta mendeklarasikan dukungan terhadap Palestina melalui Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Masyarakat di wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta mendeklarasikan dukungan terhadap Palestina melalui Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP). Deklarasi KKIPP Solo Raya dilaksanakan di beberapa wilayah di tempat dan waktu yang berbeda.

Deklarasi pertama dilakukan oleh para ustaz dan santri Pondok Pesantren Shofwan Abdul Lathif, Plupuh, Kabupaten Sragen pada 27 Mei 2021. Deklarasi kedua dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Matesih, Kabupaten Karanganyar pada 28 Mei 2021. Acara yang dihadiri belasan komunitas di Karanganyar ini dimulai dengan kajian tentang Palestina oleh Ustaz Syamsudin Asrori dan dilanjutkan aksi penggalangan dana untuk Palestina oleh seluruh komunitas.

Selanjutnya, deklarasi ketiga dilaksanakan di Pondok Pesantren Daarul Falah, Kabupaten Klaten pada Senin (31/5).

"Palestina itu punya andil luar biasa dalam kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1944, Muhammad Ali Tohir yang merupakan orang terkaya di Palestina memberikan seluruh uangnya yang mencapai triliunan rupiah untuk membantu kemerdekaan Indonesia," jelas Ustaz Syamsudin Asrori, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (4/6).

 

KKIPP merupakan wadah perjuangan masyarakat sipil dunia berbasis spirit kemanusiaan untuk membebaskan Palestina dari segala belenggu penjajahan Israel demi terwujudnya perdamaian dunia. Sehingga, penjajahan oleh Israel atas Palestina harus segera dihapuskan.

KKIPP sebagai wadah gerakan civil society dunia menyampaikan beberapa pernyataan sikap secara tegas. Pertama, penjajahan Israel atas Palestina harus segera dihentikan. Kedua, Israel harus bertanggung jawab atas segala bentuk penderitaan kerugian apapun yang menimpa Palestina hingga saat ini.

Ketiga, Israel harus menyatakan permohonan maaf kepada seluruh warga Palestina dan seluruh Umat Islam di dunia disertai dengan janji kepada umat Islam dan kepada rakyat Palestina untuk tidak melakukan tindakan apapun yang akan menjadikan kembalinya penjajahan Israel kepada Palestina.

Keempat, menolak Israel sebagai negara yang sah serta menolak solusi Dua Negara (Two-State Solution) yang merugikan Palestina.

Kelima, Palestina merupakan sebuah negara berdaulat penuh dan harus dikembalikan keadaannya seperti sebelum 1948.

Keenam, mengajak seluruh organisasi kemanusiaan dan berbagai elemen civil society dunia untuk bersinergi bergerak bersama dalam penghentian penjajahan Israel atas Palestina dalam agenda advokasi dan aksi-aksi kemanusiaan.

Ketujuh, memberikan kebebasan kepada rakyat Palestina dalam 5 aspek, yakni, membebaskan dari kelaparan dan kelangkaan pangan, membebaskan dari ancaman kematian dan kurangnya fasilitas kesehatan, membebaskan dari ancaman kehilangan pekerjaan dan lahan pertanian, membebaskan untuk mendapat fasilitas pendidikan yang layak, serta membebaskan dari penjajahan.

Gerakan tersebut tidak hanya di Solo Raya, melainkan di berbagai wilayah seluruh Indonesia dan terus berlanjut memberikan dukungan agar penjajahan atas Palestina bisa segera dihentikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement