Sabtu 05 Jun 2021 10:55 WIB

Rekonstruksi Gaza, Mesir Kirim Peralatan Konstruksi

Mesir berperan penting dalam gencatan senjata Hamas dan Israel

Rep: kamran/ Red: Hiru Muhammad
Batul Al-Masri, 5, dan saudara-saudaranya berdiri untuk potret di kamar tidur mereka yang rusak ketika serangan udara menghancurkan sebuah bangunan di dekatnya sebelum gencatan senjata yang menghentikan perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel, Rabu, Mei 26, 2021, di Beit Hanoun, Jalur Gaza.
Foto: AP/John Minchillo
Batul Al-Masri, 5, dan saudara-saudaranya berdiri untuk potret di kamar tidur mereka yang rusak ketika serangan udara menghancurkan sebuah bangunan di dekatnya sebelum gencatan senjata yang menghentikan perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel, Rabu, Mei 26, 2021, di Beit Hanoun, Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Mesir telah mengirim peralatan konstruksi beserta tim insinyur ke Jalur Gaza, Jumat (4/6). Hal itu untuk memulai proses rekonstruksi pascawarga palestina, perang terbaru selama 11 hari antara Hamas dan Israel.

Dalam video yang disiarkan televisi pemerintah Mesir, puluhan buldoser, derek dan truk mengibarkan bendera Mesir berbaris di sepanjang perbatasan untuk mulai menyeberang ke Jalur Gaza. Warga Palestina di Gaza menyambut kedatangan mereka dengan semarak.

“Kami bergegas dengan semua uang, peralatan, dan apa yang kami miliki untuk bergabung dengan warga Palestina dalam pembangunan kembali. Setiap Muslim dan setiap orang Mesir ingin mengambil bagian dalam (rekonstruksi),” kata Mahmoud Ismail, salah satu pengemudi truk Mesir saat diwawancara Reuters di Gaza.

Mesir memainkan peran utama dalam menengahi gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Kairo pun telah menyatakan akan mengalokasikan 500 juta dolar AS untuk mendanai proses rekonstruksi di Jalur Gaza.

Menurut Kementerian Perumahan Gaza, pertempuran yang berlangsung pada 10-21 Mei lalu telah menghancurkan 1.500 unit rumah. Sebanyak 1.500 unit rumah lainnya rusak dan tak dapat diperbaiki. Sementara 17 ribu bangunan lainnya mengalami kerusakan sebagian. Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Gaza menyebut biaya pembangunan kembali dapat mencapai 150 juta dolar AS.

Tak hanya bangunan, gempuran Israel selama 11 hari ke Gaza menyebabkan sedikitnya 270 warga di sana tewas. Sementara korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 1.900 orang. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement