REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daging merupakan salah satu bahan makanan yang lezat ketika disantap untuk menu makan malam. Sayangnya, sebuah studi mengungkapkan, mengonsumsi daging saat makan malam secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kedokteran Harbin China itu diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. Melihat data dari hampir 30 ribu peserta selama sekitar 13 tahun, peneliti membandingkan efek makan daging dan karbohidrat olahan saat sarapan dengan makan malam.
Benar saja, konsumsi daging saat makan malam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) peserta. Ini menunjukkan bahwa daging lebih baik dikonsumsi saat sarapan atau makan siang dibandingkan untuk makan malam.
Studi ini juga menyarankan agar Anda lebih banyak mengonsumsi makanan nabati untuk makan malam daripada daging. Sebab peneliti menemukan bahwa mengonsumsi nabati saat makan malam bisa mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 10 persen.
"Berdasarkan penelitian, kami merekomendasikan makan lebih banyak makanan nabati saat makan malam, seperti makanan kaya serat. Hindari makanan hewani saat makan malam untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," demikian kata penulis studi, Ying Li seperti dilansir di laman Eat This, Not That!, Ahad (6/6).
Bingung harus mulai dari mana? Ahli gizi diet terdaftar, Vandana Sheth, merekomendasikan untuk mencoba pilihan resep nabati yang simpel dari beberapa negara. Dia menyarankan sayuran tumis dan tahu disajikan dengan nasi merah; cabai vegetarian disajikan dengan roti gandum dan salad; dan semangkuk burrito yang dibuat dengan sayuran hijau, tumis sayuran, kacang hitam, tomat, dan guacamole.
"Saya suka berfokus pada makanan nabati utuh seperti kacang-kacangan, lentil, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan cepat saji favorit saya adalah kacang buatan sendiri dengan roti panggang," kata Sheth.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
