Ahad 06 Jun 2021 13:16 WIB

Jejak Serangan Israel di Kamar Anak-Anak di Jalur Gaza

Serangan Israel akan membawa kenangan akan kengerian pada anak-anak

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak berdiri di dalam gedung yang rusak parah di dekat kawah tempat rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Minggu, 23 Mei. , 2021, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara.
Foto: AP / John Minchillo
Seorang anak berdiri di dalam gedung yang rusak parah di dekat kawah tempat rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Minggu, 23 Mei. , 2021, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara.

IHRAM.CO.ID, GAZA--Agresi militer terbaru di Gaza telah berakhir untuk saat ini, tetapi reruntuhannya mengotori kamar tidur Shrouq al-Masri yang berusia sembilan tahun dan saudara perempuannya yang berusia empat tahun, Razan. Mainan mereka dilapisi debu, langit-langitnya bengkok dan tertekuk. Retakan di dinding mengiris karakter kartun yang menghiasi mereka.

Dilansir dari Aljazirah Rabu (2/6), para suster selamat dari serangan udara pagi hari yang menghancurkan sebuah gedung di dekatnya pada 19 Mei. Dua hari sebelum gencatan senjata. Tapi seperti banyak anak di Gaza, mereka akan membawa kenangan akan kengerian dan kehancurannya.

Konflik 11 hari itu adalah yang keempat antara Israel dan Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang telah memerintah di Gaza sejak 2007. Konflik ini terjadi dengan gelombang serangan udara Israel dini hari yang sama. Tembakan balasan pun terjadi, namun warga Palestina menjadi korban mayoritas dengan lebih dari 250 orang yang tewas.

Dan seperti perang-perang yang lain, konflik itu sangat merugikan anak-anak.  Setidaknya 66 anak Palestina tewas, serta seorang anak laki-laki berusia lima tahun dan seorang gadis 16 tahun di pihak Israel. Tak terhitung lagi anak-anak yang tetap terjaga sepanjang malam karena takut oleh ledakan.

 

Serangan Israel di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Roket dan tembakan lainnya dari Gaza merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak dan seorang remaja Arab-Israel.

Berbagai bantuan internasional ditawarkan, termasuk Pemerintah Mesir yang menjanjikan lebih dari Rp 7 triliun untuk membantu upaya rekonstruksi di daerah padat penduduk yang dihantam oleh serangan udara Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement