Ahad 06 Jun 2021 21:00 WIB

Wisuda Universitas Nusa Mandiri Terapkan Protokol Kesehatan

Wisuda ke-30 Universitas Nusa Mandiri sempat tertunda karena Covid-19.

Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar wisuda ke-30 pada 5 dan 6 Juni 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Foto: Dok UNM
Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar wisuda ke-30 pada 5 dan 6 Juni 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Universitas Nusa Mandiri sukses menggelar kegiatan wisuda offline untuk pertama kalinya di masa pandemi Covid-19 dengan membatasi jumlah wisudawan per harinya sebanyak 500 peserta, selama dua hari di bulan Juni dan Juli 2021 mendatang.

Wisuda yang berlangsung di BSI Convention Center (Convex), Jalan Raya Kaliabang Nomor 8, Perwira, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat pada 5 – 6 Juni 2021 ini diikuti lulusan terbaik  dari program studi Ilmu Komputer (S2), Teknik Komputer (S1) dan Sistem Informasi (S1).

Ketua pelaksana wisuda Universitas Nusa Mandiri ke-30 sekaligus selaku Wakil Rektor Bidang Non Akademik  Arif Hidayat menuturkan,  banyak sekali masukan dari beberapa pihak yang mengatakan jika wisuda dilaksanakan secara online maka aura  wisudanya kurang greget.

“Kesulitannya saat ini angka pandemi Covid-19 di Indonesia jumlahnya tidak stabil. Bahkan,  jumlah warga yang terpapar virus Covid-19 cenderung naik. Sehingga,  masalah perizinan, kemudian aspek-aspek protokol kesehatan sangat membuat kegiatan seperti ini harus betul-betul diterapkan dengan ketat,” ujar  Arif, Sabtu (5/6).

Ia menambahkan, sudah beberapa kali Universitas Nusa Mandiri menunda acara wisuda  karena masalah perizinan, masalah protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengharuskan warga untuk tetap sehat serta terhindar dari Covid-19 ini.

“Pada akhirnya kami tetap berkonsultasi kepada satgas Covid-19 untuk pengadaan kegiatan wisuda Universitas Nusa Mandiri ke-30 ini,” ujarnya.

Ia mengaku, perizinan wisuda ke-30 Universitas Nusa Mandiri ini butuh waktu berbulan-bulan untuk dapat berkonsultasi, meminta solusi kemudian saran lainnya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Pertimbangan yang diambil oleh kampus yakni masalah antusiasme dari mahasiswa hingga persiapan yang matang dan besar-besaran untuk menangani agar 5M protokol kesehatan tetap terjaga,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia membeberkan, wisuda Universitas Nusa Mandiri memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan agar 5M protokol kesehatan tetap berjalan seperti menyediakan masker medis untuk seluruh mahasiswa, tamu undangan dan panitia serta memberikan rapid tes antibodi secara gratis.

“Bagi wisudawan yang belum melakukan rapid tes, kami menyediakannya secara gratis agar kondisi wisudawan/i yang datang ke sini semuanya sehat,” ucapnya.

Selain itu, bagi wisudawan/i yang dinyatakan reaktif untuk yang ber-KTP  Bekasi akan diberikan rapid test antigen secara gratis karena kampus telah bekerja sama dengan dinas kesehatan di kecamatan Bekasi Utara.

“Terdapat dua pilihan bagi wisudawan/i yang dinyatakan reaktif. Mereka boleh rapid test antigen terdekat dengan lokasi wisuda secara mandiri atau kami akan mendata ulang mereka untuk mengikuti wisuda di bulan Juli 2021,” tandasnya.

Ia menegaskan, bahwa kampus tidak mau membuat mereka kecewa telah datang dari jauh  untuk diwisuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement