Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wulan Dwi Astuty

Pengaruh Merger Bank Syariah Terhadap Perekonomian Masyarakat Di Indonesia

Bisnis | Monday, 07 Jun 2021, 17:18 WIB

Pada tanggal 27 Januari 2021 OJK menerbitkan izinnya untuk PT Bank Syariah Indonesia sebagai perusahaan baru hasil dari merger 3 bank syariah yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah. Kemudian pada tanggal 1 Februari 2021 BSI diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, sebelumya proses merger ini sudah dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2020 tetapi belum mendapatkan izin dari OJK. Tujuan dilakukannya merger ini untuk meningkatkan efesiensi, mengurangi persaingan dan memperkuat keuangan syariah di Indonesia. BSI berlandaskan pada akad-akad syariah, sehingga memberikan banyak manfaat positif bagi masyarakat dan perekonomian negara.

BSI memiliki visi top 10 global islamic banking. Dengan memiliki visi yang besar dan diselaraskan dengan jalannya proses merger yang baik maka dapat meningkatkan literasi mengenai bank syariah, sehingga pengguna bank syariah meningkat. Jumlah aset dari penggabungan 3 bank syariah cukup besar yaitu mencapai Rp214,6 Triliun sehingga BSI dapat beroperasi secara efesien serta memiliki keunggulan yang kompetitif. Menurut OJK, aset keuangan syariah tidak termasuk saham syariah dan Baitul Maal wa Tamwil atau BMT mencapai Rp94,404 miliar dengan pangsa pasar 8,29%. Kemudian pada tahun 2025 BSI memiliki target yaitu target pembiayaan mencapai Rp272 Triliun, dan total aset mencapai Rp390 Triliun.

Mengutip dari CNBC Indonesia, Direktur Departemen Ekonomi Syariah BI, Rifki Ismail mengatakan “Peran keuangan syariah untuk mendukung perekonomian sekarang semakin dominan, semakin besarnya surat berharga negara artinya semakin banyak negara yang akan dibiayai dengan sistem syariah”. BSI akan menghadapi beberapa tantangan, tetapi tak jadi penghalang untuk bisa menjadikan keuangan syariah nomor satu di dunia. Selain itu, bank syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia yang akan menimbulkan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sumber : Channel Youtube CNBC Indonesia

Aksi korporasi bagi Bank Net Indonesia Syariah meraup dana sebesar Rp515 Miliar saat pencatatan perdana saham, kemudian dana IPO ini akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dan perseroan akan membuka akses layanan perbankan syariah berbasis digital dalam mengembangkan produk-produk syariah. Kinerja Bank Net Indonesia Syariah pada kuartal 3 tahun 2020 total aset mencapai Rp728,15 Miliar dan modal inti mencapai Rp651,29 Miliar.

Sumber : Channel Youtube CNBC Indonesia

Aksi korporasi lainnya yaitu PT Bank Sentral Asia sejak tahun lalu berencana merger dengan Rabbobank Internasional Indonesia. Pada bulan Juli 2020 dalam rapat umum pemegang saham luar biasa, para pemegang saham setuju dengan adanya akuisisi saham Rabbobank. Setelah di akuisisi, Rabbobank resmi berganti nama menjadi Bank Interim Indonesia pada September 2020. Kemudian Rabbobank juga akan dimergerkan lagi dengan BCA Syariah setelah mendapat izin dari OJK. Di mana BCA Syariah sebelum melakukan merger memiliki modal inti sebesar Rp2,38 Triliun dan aset sebesar Rp8,58 Triliun pada kuartal 3 tahun 2020. Maka dengan adanya beberapa aksi korporasi ini yang merujuk pada sektor keuangan syariah dapat membawa Indonesia menjadi tolak ukur ekonomi syariah di mata dunia.

Dalam sektor UMKM, bank syariah memberikan pembiayaan yang cukup besar dibandingkan bank konvensional. Sebab UMKM menjadi penopang ekonomi yang dapat memberikan kontribusi yang baik dalam perekonomian negara. Selain UMKM, BSI harus bisa memenuhi konsumen dari Korporasi dan Ritel. Sehingga bank syariah lebih unggul dibandingkan bank konvensional.

Menurut Ustaz Yusuf Maulana yang saat itu sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia bahwa pembiayaan BSI lebih besar dibandingkan bank konvensional. Selain itu, penempatan dana bank syariah tidak sampai ke aset manajemen syariah. Dia meminta ke BSI agar tidak terlalu fokus pada keuntungan agar bisa bersaing. Dengan begitu, dia ingin masyarakat Indonesia mengetahui fakta lapangan bank syariah yang sesungguhnya dan dia berharap agar bank syariah bisa lebih kompetitif dan membantu masyarakat dari semua kalangan.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Ekonomi PT BSI Tbk, Banjaran Surya Indrastomo meluruskan persepsi masyarakat mengenai pembiayaan syariah itu mahal. Menurut dia, BSI sekarang secara cost of fund itu rendah dan fair dengan salah satu bank nasional. Kemudian pembiayaan yang ditawarkan BSI juga menarik dan atraktif, baik untuk segmen UMKM, Retail, maupun Wholesales.

Tak kalah penting, pada bulan April 2021 BSI membuka rekening online melalui BSI Mobile. Dengan adanya BSI Mobile ini akan memudahkan para pengguna dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. BSI Mobile sangat unik karena memiliki fitur-fitur islami seperti fitur pembayaran Zakat, Infaq, Sedekah, serta Wakaf (ZISWAF). Maka saat situasi pandemi ini layanan digital seperti BSI Mobile sangat dibutuhkan masyarakat agar lebih efektif untuk melakukan kegiatan transaksi atau bersedekah.

Kabar bahagianya, baru beberapa bulan BSI diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, namun BSI sudah termasuk dalam jajaran bank terbaik dunia di Forbes. Mengutip dari Liputan 6, Forbes telah menilai BSI memenuhi lima kriteria penilaian diantaranya trust, terms dan conditions, customer services, digital services, dan financial advice. Dengan masuknya BSI ke dalam jajaran Forbes diharapkan Bank Syariah Indonesia dapat memajukan ekonomi syariah guna menyejahterakan rakyat dan dapat membantu memulihkan ekonomi Indonesia ditengah pandemi Covid19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image