Selasa 08 Jun 2021 16:15 WIB

Pandemi Dorong Pengusaha Lokal Go Digital

Pemerintah Indonesia menargetkan 39 juta UMKM masuk ekosistem digital pada 2024. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pandemi Covid 19 membuat semua pengusaha mulai go digital, termasuk yang dilakukanHendra (37 tahun), pemilik lini busana Peter Nation.
Foto: Istimewa
Pandemi Covid 19 membuat semua pengusaha mulai go digital, termasuk yang dilakukanHendra (37 tahun), pemilik lini busana Peter Nation.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid 19 membuat semua pengusaha mulai go digital. Termasuk, pengusaha fashion. Pasalnya, pemasaran digital di industri fashion bisa menjangkau konsumen secara langsung di masa pandemi ini.

Kemudahan teknologi digital untuk memasarkan produk ini pun dimanfaatkan Hendra (37 tahun), pemilik lini busana Peter Nation. Didirikan pada 2008, Peter Nation awalnya menjual produk secara grosir. 

“Kami fokus bikin barang buat department store dari 3 tahun pertama,” ujar Hendra, dalam siaran persnya, Selasa (8/6)

Setahun lalu, dia mulai menjajal pemasaran digital. Pandemi ternyata memaksanya untuk ‘melek’ media sosial dan marketplace.

 

Saat itu, toko grosir Peter Nation terpaksa tutup selama 5 bulan. Meski produksi dihentikan, dia tetap mempertahankan penjahit dan pegawai tokonya sehingga dia harus memutar otak untuk tetap bisa memasarkan produk.

“Awalnya bingung harus fotonya gimana, cara jualnya gimana, cara nge-post-nya. Marketplace ternyata membantu sekali. Pasarnya lebih luas,” katanya.

Peter Nation sejak awal berdiri fokus pada busana khusus pria. Produknya meliputi kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, hingga baju muslim. Setiap barang dibuat oleh konveksi pribadi dari tangan puluhan penjahit lokal. 

“(Peter Nation) berusaha bikin yang orang lain gak bikin. Produksi lokal. Apa yang orang request kita bikinin,” kata Hendra.

Hendra menjamin, Peter Nation menggunakan bahan terbaik dengan harga ‘kaki lima’. Kisaran harga yang ditawarkan Rp 185 ribu hingga Rp 195 ribu.

Linen premium dan oxford menjadi dua bahan utama yang dipakai. Meski berawal dari grosir, seluruh produk Peter Nation terjamin dengan quality control dan bisa ditukar jika ada kerusakan. “Karena bikin sendiri, harganya bisa di-press,” katanya.

Hendra mengatakan, ke depan, brandnya masih akan fokus pada busana pria. Ekspansi dilakukan dengan menambah koleksi menggunakan bahan premium lain. Menurutnya, menjaga kinerja bisnis di tengah pandemi berarti pengusaha harus berani memberikan yang terbaik bagi konsumen. Salah satunya dengan beradaptasi terhadap teknologi.

Perlu diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan 39 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ekosistem digital pada 2024. Dengan adanya upaya digitalisasi ini, diharapkan struktur ekonomi nasional yang didominasi UMKM bisa membaik.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini baru 19 persen atau sekitar 12 juta UMKM yang melek digital. Pemasaran digital dinilai sebagai kunci utama pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi. Selama pandemi, transaksi digital tercatat mencapai 3,1 juta transaksi per hari atau meningkat 26 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement