Rabu 09 Jun 2021 18:25 WIB

Moeldoko Jenguk Ulama Kharismatik Lombok TGH Turmudzi

Moeldoko mendoakan kesembuhan TGH Turmudzi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nashih Nashrullah
Kepala Staf Kepresidenan,  Moeldoko mendoakan kesembuhan TGH Turmudzi .
Foto: Dok Istimewa
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mendoakan kesembuhan TGH Turmudzi .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjenguk ulama kharismatik Tuan Guru Haji (TGH) Turmudzi yang sedang sakit di Pondok Pesantren Qomarul Huda, Desa Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (8/6). 

 

Baca Juga

Meoeldoko mengaku bersyukur bisa bertemu dengan ulama yang dekat dengan mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. "Maka saya mendoakan Tuan Guru agar bisa diangkat penyakitnya dan bisa segera diberikan kesembuhan," kata Moeldoko.  

 

Moeldoko juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus untuk TGH Turmudzi, serta mendoakan kesembuhannya.  

 

Sementara itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro, menyampaikan rangkaian kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) di Lombok tidak lepas dari upaya untuk menampung beragam aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Terlebih, hal itu menjadi salah satu tugas dan fungsi KSP dalam mendukung program prioritas Presiden.  

 

Sebelumnya, Juri juga berkesempatan untuk bersilaturahim dan berdialog dengan organisasi masyarakat seperti Pengurus Wilayah Nahdhlatul Ulama NTB dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah NTB.  

 

Beberapa aspirasi pun langsung jadi catatan Deputi IV KSP. Seperti permasalahan lingkungan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, persoalan sulitnya masyarakat mendapat pupuk bersubsidi, hingga permasalahan ibadah haji selama masa pandemi. 

 

Dari beberapa catatan itu, Juri menegaskan, KSP menampung aspirasi dari PWNU dan PWMU untuk menjadi materi untuk dicarikan solusinya.  

 

"Karena tugas kami adalah debottlenecking yang berarti mengurai masalah untuk mencari solusi yang nantinya bisa disampaikan ke kementerian teknis, bahkan bisa sampai ke meja Presiden," ungkap Juri.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement