Rabu 09 Jun 2021 18:33 WIB

Dongkrak Pariwisata, DIY Wacanakan Work From Jogja

Kemajuan pariwisata DIY bergantung pada kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Pedagang dan wisatawan menyambut iring-iringan kendaraan memutar lagu Garuda Pancasila di kawasan wisata Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (1/6). Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila beberapa elemen masyarakat di Malioboro melakukan penghormatan saat pemutaran Lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, memutar lagu Garuda Pancasila dan berjalan di sepanjang Jalan Malioboro. Pedagang, tukang becak, kusir andong, dan wisatawan juga ikut berdiri menyambut pemutaran lagu kebangsaan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang dan wisatawan menyambut iring-iringan kendaraan memutar lagu Garuda Pancasila di kawasan wisata Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (1/6). Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila beberapa elemen masyarakat di Malioboro melakukan penghormatan saat pemutaran Lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, memutar lagu Garuda Pancasila dan berjalan di sepanjang Jalan Malioboro. Pedagang, tukang becak, kusir andong, dan wisatawan juga ikut berdiri menyambut pemutaran lagu kebangsaan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah mewacanakan untuk menghadirkan program Work From Jogja. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, program ini digadang sebagai upaya dalam mendongkrak pariwisata DIY.

Aji menjelaskan, siapa pun yang ada dan bekerja di DIY dapat menikmati insentif yang ditawarkan melalui program tersebut. Insentif ini beragam, seperti dalam bentuk produk souvenir, hotel hingga kuliner.

"Misalnya insentif yang diberikan menginap di hotel, ada bonus melihat pertunjukkan yang diselenggarakan. Kerjanya kan siang, malam kita berikan insentif misalnya pertunjukan Ramayana atau apa," kata Aji, Rabu (9/6).

Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri pariwisata untuk menjalankan program ini. Pasalnya, kata Aji, pertumbuhan pariwisata DIY bergantung pada kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak.

"Misalnya hotel, bukan hanya pemilik saja yang harus kita perhatikan tapi karyawan yang bekerja. Jadi kita imbau work from hotel begitu, sudah sejak tahun lalu sebenarnya. Namun karena muncul lagi wacana Work From Jogja, kita siap untuk berkolaborasi lagi," ujarnya.

Aji menuturkan, Pemda DIY terus berupaya untuk memulihkan sektor ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, pihaknya juga tidak mengesampingkan permasalahan kesehatan.

Selama masa pemulihan ekonomi, Aji menyebut, hampir tidak ada kredit UMKM yang macet. Hal ini dikarenakan adanya kerja sama yang baik antara perbankan dengan UMKM, serta sinergi dengan komunitas.

"Itu (kerja sama) ternyata bisa membuat ekonomi DIY tidak terlalu terpuruk. Bahkan di pemerintah daerah, kabupaten/kota tidak akan membuat kebijakan yang tidak sejalan dengan kesepakatan dengan Gubernur (DIY)," jelas Aji.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement