Kamis 10 Jun 2021 00:15 WIB

Tarif Penerbangan Arab Saudi Diperkirakan Turun Bertahap

Tarif Penerbangan Arab Saudi turun Bertahap

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Tarif Penerbangan Saudi Diperkirakan Turun Bertahap. Foto: Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Arabian Business
Tarif Penerbangan Saudi Diperkirakan Turun Bertahap. Foto: Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Juru Bicara Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), Ibrahim Al-Ru'asaa, menyadari sektor penerbangan sangat terpengaruh oleh pandemi. Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) telah mengikuti kebijakan pasar bebas yang menyerukan dan mendorong daya saing.

Al-Ru'asaa, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (9/6), juga mengaitkan kenaikan harga tiket penerbangan internasional karena bertepatan dengan musim panas. Harga tiket pesawat diperkirakan akan turun secara bertahap setelah penerbangan menjadi reguler dan bertambah jumlahnya.

Baca Juga

Dia menegaskan, GACA memantau dengan cermat masalah tersebut dan memiliki indeks dan klasifikasi, yang dikeluarkan secara berkala pada operator dan bandara, termasuk harga tiket pesawat.

Ia juga memuji respons penumpang, karyawan, dan pekerja terhadap arahan yang dikeluarkan tentang tindakan pencegahan terhadap pandemi Covid-19. Ini telah berkontribusi untuk membuat bandara menjadi lingkungan yang aman.

Al-Ru'asaa menekankan pada penerapan langkah-langkah yang direkomendasikan oleh otoritas terkait kontribusi untuk mencapai kualitas kesehatan yang lebih baik dan tidak menghambatnya. Dia mengatakan, bandara adalah utilitas layanan seperti utilitas lainnya, di mana tindakan pencegahan bukanlah alasan penurunan jumlah klien. Namun, pertumbuhannya akan meningkat secara proporsional dengan kondisi keberangkatan orang Saudi dan kedatangan orang non-Saudi.

Al-Ru'asaa menambahkan, penumpang sepenuhnya kooperatif dan sepenuhnya mematuhi arahan. Biaya tiket pesawat bukanlah motivator dasar untuk perjalanan. Sebenarnya, kondisi yang ditetapkan oleh negara untuk menerima penumpang adalah motivator yang lebih besar daripada faktor lainnya. Ini adalah hal penting bagi para pelancong.

Dia juga menekankan perlunya penumpang untuk sepenuhnya menyadari semua tindakan dan prosedur yang diperlukan oleh negara tujuan agar tidak menghadapi tantangan atau kesulitan. Soal perbedaan perjalanan sebelum dan sesudah pandemi virus corona, ia mengatakan perbedaan terlihat dalam cara menerima dan mengucapkan selamat tinggal, karena kebiasaan sosial telah berubah setelah pandemi.

"Tidak ada yang menerima atau mengucapkan selamat tinggal kepada penumpang, karena itu akan menyebabkan kepadatan di gerbang bandara dan di terminal, yang akan menjadi lingkungan yang kondusif untuk penularan infeksi virus corona," kata dia.

"Kami berharap para penumpang beserta anggota keluarga dan kerabatnya dapat memahami hal tersebut, karena pihak bandara telah menetapkan bahwa yang hadir hanya penumpang saja, kecuali orang yang menemani penumpang dengan disabilitas," tegas Al-Ru’asaa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement