Kamis 10 Jun 2021 02:45 WIB

Yayasan King Abdul Aziz Rilis Film Dokumenter Palestina

Yayasan King Abdul Aziz Rilis Bagian Ke-2 Film Dokumenter Palestina

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Yayasan King Abdul Aziz Rilis Film Dokumenter Palestina. Foto: Wanita Muslim mengikuti salat Jumat di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 28 Mei 2021.
Foto: AP Photo / Mahmoud Illean
Yayasan King Abdul Aziz Rilis Film Dokumenter Palestina. Foto: Wanita Muslim mengikuti salat Jumat di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 28 Mei 2021.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Yayasan Raja Abdul Aziz telah merilis bagian kedua dari koleksi dokumenternya yang menyoroti hubungan permanen antara Arab Saudi dan Palestina. Judul film tersebut ialah "Palestine: A Candle that Wasnt Extinguished".

Film itu mengeksplorasi korelasi politik antara isu Yerusalem dan isu politik internasional dalam agenda diplomatik Saudi. Bagian ini mengungkapkan akar dari saling ketergantungan spiritual dan politik sejak era Raja Abdul Aziz, ketika Mufti Yerusalem mengirim pesan kepada penguasa meminta bantuan dan bantuan pada tahun 1936.

Baca Juga

Raja Abdul Aziz menjawab bahwa Palestina adalah "murid mataku, tidak bisa diabaikan." Dilansir dari Arab News, Rabu (9/6), film dokumenter ini diterbitkan di saluran Al-Darah di YouTube dan semua platform media sosialnya.

Materi sejarah juga termasuk dokumen foto dan surat yang dikirim oleh Raja Abdul Aziz kepada Presiden AS Franklin Roosevelt, tertanggal Maret 1945, yang mengkonfirmasi hasil pertemuan antara kedua pemimpin di Great Bitter Lake di Mesir beberapa bulan sebelumnya, serta isi surat resminya.

 

Film dokumenter berdurasi empat menit ini menampilkan berita dari surat kabar Umm Al-Qura, publikasi resmi Saudi, tentang barisan tentara yang terdiri dari sukarelawan untuk bergabung membela kesucian bangsa Islam di Palestina dan melindungi kiblat pertama umat Muslim itu.

Lalu pasukan Israel masuk ke Palestina menyusul keputusan untuk membaginya pada tahun 1947. Raja Abdul Aziz mengeluarkan keputusannya untuk tentara Saudi dan sukarelawan untuk bergabung dengan tentara Arab lainnya dalam perang melawan penjajah Israel.

"Al-Darah juga menyertakan gambar berita tentang kedatangan pesawat militer Saudi ke Kairo dalam persiapan untuk membela Palestina Arab, dan foto-foto Menteri Pertahanan Pangeran Mansour bin Abdul Aziz di antara personel militer yang siap berpartisipasi, dalam perjuangan melawan penjajah brutal," kata yayasan itu dalam pernyataannya.

Serial ini adalah referensi ekstensif bagi para peneliti dan spesialis dalam perjuangan Palestina. Sekaligus menjadi kunci yang dapat diandalkan untuk menelusuri dan merinci lebih lanjut hubungan Kerajaan Saudi dengan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement