Rabu 09 Jun 2021 22:57 WIB

Masyarakat Purbalingga Diimbau tidak Termakan Hoax Haji

Kemenag Purbalingga mengingatkan maraknya hoax soal haji

Rep: Eko Widiyatno   / Red: Nashih Nashrullah
Kemenag Purbalingga mengingatkan maraknya hoax soal haji. Ilustrasi haji
Foto: Republika
Kemenag Purbalingga mengingatkan maraknya hoax soal haji. Ilustrasi haji

IHRAM.CO.ID, PURBALINGGA – Menyusul keputusan pembatalan keberangkatan calon haji pada musim haji 2021 ini, Kantor Kementerian Agama Purbalingga meminta masyarakat tidak termakan hoax. 

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga, Karsono, menyebutkan pascapengumuman pembatalan pemberangkatan haji tahun ini, ada berbagai informasi hoax yang beredar di tengah masyarakat. 

Baca Juga

Kabar hoax yang beredar, seperti adanya penggunaan dana haji untuk pembangunan infrastruktur atau kabar bahwa pemerintah Republik Indonesia memiliki  utang penyelenggaraan haji kepada pemerintah kerajaan Arab Saudi.  

''Semua kabar itu tidak benar. Sesuai penjelasan pemerintah, tidak ada dana haji yang digunakan untuk infrastruktur. Termasuk kabar pemerintah RI memiliki utang dengan pemerintah Arab Saudi, kabar itu juga tidak benar,'' jelasnya dalam rapat sosialisasi tentang pembatalan haji di kantor Kemenag Purbalingga, Rabu (9/6).

 

Untuk itu, dia meminta para koordinator calon jamaah haji yang hadir saat itu, agar membantu meluruskan kabar yang beredar. ''Kami meminta agar para koordinator ikut meluruskan kabar yang tidak benar tersebut, agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,'' katanya. 

Selain di Purbalingga, kegiatan sosialisasi mengenai alasan pembatalan pemberangkatan haji 2021 ini, juga dilaksanakan di Kantor Kemenag Banyumas. 

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Akshin Aedi, dalam kesempatan itu meminta para calon haji yang batal berangkat ke tanah suci agar tetap tawakal.  

Terkait pembatalan tersebut, dia mengaku dapat memahami kekecewaan para calon haji yang batal berangkat. Terlebih karena pembatalan pemberangkatan haji, sudah berlangsung sebanyak dua kali musim haji. 

''Mungkin secara manusiawi kecewa. Tapi kita harus mengimani bahwa Allah belum memanggil kita, sehingga kita bisa ikhlas menerima ketentuan Allah,'' katanya. 

Dia menyebutkan, ibadah haji merupakan ibadah panggilan Allah SWT. Doa yang dipanjatkan para haji di tanah suci, juga merupakan doa memenuhi panggilan Allah. 

''Labaik allahumma labaik' artinya saya datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Ini berarti, kita kembali pada sikap takwa bahwa haji panggilan Allah. Mungkin tahun ini ada hikmahnya, bahwa Allah belum kita ke tanah suci,'' katanya.

Akshin menjelaskan, pada musim haji 2021, pihaknya sebenarnya akan memberangkatan 1.146 calon haji ke tanah suci. Sebagian besar jamaah, merupakan jamaah yang batal berangkat ke tanah suci 2020.

Dengan adanya pembatalan tersebut, dia mengaku daftar tunggu calon jamaah haji di Kabupaten Banyumas menjadi semakin panjang. ''Saat ini, daftar tunggunya mundur menjadi sekitar 29-30 tahun,'' jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement