Clock Magic Wand Quran Compass Menu

Pemkot Kediri Tutup Sementara Gerai Makanan Cepat Saji

Restoran itu kerja sama dengan grup penyanyi asal Korea Selatan yakni BTS.

Pemkot Kediri Tutup Sementara Gerai Makanan Cepat Saji (ilustrasi).
ANTARA/Asep Fathulrahman Pemkot Kediri Tutup Sementara Gerai Makanan Cepat Saji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri bersama Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Jawa Timur, menutup sementara gerai makanan cepat saji McDonald's di Kediri selama tiga hari, karena terjadi pelanggaran protokol kesehatan dengan kerumunan massa, menyusul rilis promo menu BTS Meal.

Sponsored
Sponsored Ads

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri Eko Lukmono mengungkapkan bahwa Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar langsung memerintahkan tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri untuk menindak terkait dengan kerumunan di gerai makanan cepat saji McDonald's tersebut.

"Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memerintahkan Satgas COVID-19 Kota Kediri untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan di gerai tersebut untuk menekan penyebaran COVID-19. Kami tata lagi supaya tidak berkerumun," katanya, di Kediri, Rabu (9/6).

Scroll untuk membaca

Kerumunan di gerai makanan cepat saji McDonald's di Kediri tersebut terjadi, karena adanya promo dari peluncuran produk terbaru yang bisa dipesan melalui aplikasi pemesanan daring. Permintaan masyarakat begitu tinggi, karena produknya berkaitan dengan salah satu boyband paling populer saat ini.

Menu yang dirilis adalah BTS Meal. Restoran itu kerja sama dengan grup penyanyi asal Korea Selatan yakni BTS. Adanya peluncuran itu di Kediri menyebabkan viral di media sosial, sehingga warga antusias memesan lewat aplikasi daring yang menimbulkan kerumunan massa.

Eko mengatakan pemerintah memberikan sanksi atas pelanggaran kerumunan itu dengan ditutup tiga hari. Penutupan dilakukan oleh Satpol PP Kota Kediri bersa,a Polres Kediri Kota, berdasarkan Peraturan Wali Kota Kediri.

Setelah ditegur dan dilakukan penataan, akhirnya kerumunan bisa berkurang. Namun, untuk sanksi akan tetap diberlakukan."Saat ini kerumunan sudah berkurang dan hanya melayani pesanan-pesanan yang telanjur masuk," kata dia.

sumber : ANTARA

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>