Kamis 10 Jun 2021 09:25 WIB

Kemakmuran Terkait Agama?

Apakah survey kemakmuran tidak terkait agama valid?

Petani memanggul padi merah di kepalanya saat panen raya di persawahan Jatiluwih, Tabanan, Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Petani memanggul padi merah di kepalanya saat panen raya di persawahan Jatiluwih, Tabanan, Bali.

Oleh : Jaya Suprana, Budayawan, Penggagas Rekor MURI, Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

IHRAM.CO.ID, Pew Research Centre yang bermarkas besar di Washington D.C. Amerika Serikat sempat menyelenggarakan riset mengenai keterkaitan agama dengan kemakmuran di beberapa negara di planet bumi. 

KEMAKMURAN

Dari riset tersebut dapat disimpulkan bahwa ada lima negara dengan para warga yang menganggap agama sebagai yang terpenting dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, yaitu   Ethiopia (98%), Pakistan (94%), Indonesia (93%), Honduras (90%) dan Nigeria (88%).

Ditarik kesimpulan bahwa lima negara tersebut adalah negara-negara yang gagal menghadirkan kemakmuran dan keadilan bagi para warganya. Ketimpangan sosial antara yang kaya dan yang miskin begitu tinggi. Konflik bersenjata, mulai dari teror bom sampai perang saudara, pun belum juga berakhir.

Kita lihat sisi lainnya. Ada lima negara yang tidak melihat agama sebagai sesuatu yang penting. Mereka adalah Cina (3%), Swedia (10%), Jepang (10%), Inggris (10%) dan Jerman (10 %). Mereka berlima adalah negara-negara  terkemuka dalam memberikan kemakmuran bagi para warganya meski China bisa dipertanyakan dalam hal hak asasi manusia mengungkap pendapat. 

TIDAK AKURAT

Pada hakikatnya hasil riset Pew Research Centre terhadap keterkaitan agama dengan kemakmuran sebuah negara layak diragukan sebab tidak terlalu akurat sesuai kenyaataan.

Ketidakakuratan  tampak pada fakta bahwa tiga negara yang sangat mengutamakan agama seperti Brunei Darrusalam, Saudi Arabia dan terutama Vatikan tidak termasuk ke dalam daftar negara yang diteliti oleh Pew Research Centre.

Ada kesan bahwa tiga negara makmur tersebut sengaja diabaikan agar tidak dapat didayagunakan sebagai materi pembanding. Sementara Brunei Darussalam, Saudi Arabia apalagi Vatikan secara de facto  tak terbantahkan justru termasuk ke dalam daftar negara paling makmur di planet bumi pada masa kini. 

GENERALISASI

Tampaknya keterkaitan antara agama dengan kemakmuran sebuah negara kurang layak digeneralisir  apalagi dengan paksaan aksioma aritmatikal 1+1=2. Pada kenyataan kehidupan non-aritmatikal 1+1 bisa 2 tetapi juga bisa 3 atau 1 bahkan nihil.

Pada lima negara yang digunakan Pew Research Centre sebagai contoh buruk  kemakmuran terdapat tiga negara dengan mayoritas populasi umat Islam.

Sementara menurut Pusat Data Bisnis, Indonesia adalah negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia yang sebagian besar kemakmurannya dimiliki para warga bukan beragama Islam.

Berarti tidak ada keterkaitan langsung antara agama dengan kemakmuran. Kecuali dikait-kaitkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement