Senin 14 Jun 2021 10:05 WIB

Saudi Sediakan Robot Distribusi Zamzam di Dua Masjid Suci

Saudi Sediakan Robot Distribusi Air Zamzam di Dua Masjid Suci

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Saudi Sediakan Robot Distribusi Zamzam di Dua Masjid Suci. Foto: Kemasan air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.
Foto: saudigazette
Saudi Sediakan Robot Distribusi Zamzam di Dua Masjid Suci. Foto: Kemasan air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.

IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Presiden Jenderal Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Dr Abdulrahman Bin Abdulaziz Al Sudais, meresmikan keberadaan robot pintar untuk mendistribusikan botol air Zamzam, Sabtu (12/6).

Al Sudais menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi modern untuk melayani umat manusia, terutama mengingat kondisi saat ini di tengah wabah Covid-19.

Baca Juga

Dilansir di Gulf Today, Senin (14/6), robot ini bekerja mendistribusikan air Zamzam tanpa campur tangan manusia dan tanpa mempengaruhi pergerakan di dalam dua Masjid Suci.

Arab Saudi sebelumnya telah mengumumkan mereka akan mengizinkan 60.000 penduduk yang divaksinasi Covid-19 melakukan haji tahun ini. Namun, Muslim dari luar negeri dilarang untuk melaksanakan ibadah ini untuk kali kedua berturut-turut.

"Tahun ini akan terbuka untuk warga negara dan penduduk kerajaan, terbatas pada 60.000 peziarah," kata Kementerian Haji Saudi, dikutip di Saudi Press Agency (SPA).

Ziarah tahunan ini dijadwalkan akan diadakan pada Juli. Hanya mereka yang telah divaksinasi dan berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis yang diizinkan melaksanakan ibadah haji.

Kementerian juga menyebut keputusan tersebut diambil setelah memantau kondisi dan situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Munculnya varian baru dan kesulitan mendapatkan stok vaksin menjadi salah satu alasan keputusan ini diambil.

"Mengingat akan ada kerumunan besar saat melakukan haji, menghabiskan waktu yang lama di banyak tempat dan tempat-tempat tertentu, hal ini memerlukan tingkat pencegahan kesehatan tertinggi," lanjut mereka.

Arab Saudi mengatakan Muslim baik warga negara maupun ekspatriat yang ingin melakukan haji harus mendaftar secara daring. Namun mereka tidak menentukan berapa kuota masing-masing di antara 60.000 peziarah itu.

Pada pelaksanaan haji 2020, kuota bagi ekspatriat adalah 70 persen dari peziarah, sementara orang Saudi membuat sisanya. Kerajaan juga mengatakan telah memberi tahu negara lain tentang keputusan ini dan meminta untuk tidak mengizinkan peziarah dari luar negeri.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement