Selasa 15 Jun 2021 07:50 WIB

India akan Kembali Buka Taj Mahal untuk Pengunjung

Taj Mahal ditutup selama dua bulan, kedua kali selama pandemi Covid-19

Rep: Mabruroh/ Red: Nur Aini
Taj Mahal India
Foto: EPA
Taj Mahal India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Taj Mahal India akan dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu (16/6), setelah lebih dari dua bulan ditutup sebagai bagian dari tindakan pengendalian virus corona. Itu adalah kedua kalinya Situs Warisan Dunia UNESCO ditutup selama pandemi Covid-19.

Survei Arkeologi India, yang mengurus situs itu, mengatakan pengunjung tidak akan diizinkan menyentuh bagian mana pun dari bangunan dan menjaga jarak sosial dan tindakan lain akan diberlakukan.

Baca Juga

"Pengunjung harus menginjak alas seperti spons yang akan bertindak sebagai pembersih sepatu," kata seorang pejabat, dilansir dari The National News, Selasa (15/6).

Taj Mahal merupakan monumen cinta Kaisar Mughal Shah Jahan untuk istrinya, Mumtaz Mahal. Monumen terkenal itu ditutup ketika pandemi pertama kali melanda India tahun lalu, tetapi dibuka kembali pada September setelah penurunan kasus virus mematikan.

Makam marmer itu juga salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk dibangun, akhirnya dibuka pada 1653.

Taj Mahal terletak di negara bagian utara Uttar Pradesh, yang dilanda gelombang kedua India. Tetapi tindakan karantina dan peningkatan program vaksinasi telah menyebabkan penurunan infeksi baru yang signifikan.

Pada Ahad (13/6), wilayah tersebut mencatat 468 kasus baru, dibandingkan dengan puncak infeksi harian lebih dari 36 ribu pada bulan April. Penutupan Taj Mahal selama lebih dari 200 hari dalam waktu satu tahun, telah menghancurkan bisnis India yang bergantung pada kedatangan turis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement