Selasa 15 Jun 2021 13:42 WIB

Markis Kido Dimakamkan Satu Liang dengan Sang Ayah

Markis Kido dimakamkan di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Markis Kido dimakamkan di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Foto: EPA
Markis Kido dimakamkan di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebulu tangkis nasional Markis Kido yang meninggal akibat serangan jantung di Tangerang, Senin (14/6) malam, dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar. Almarhum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6).

Jenazah peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu tiba di TPU Kebon Nanas pada pukul 11.00 WIB setelah disholatkan di rumah duka di Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Dalam upacara pemakaman tersebut, turut hadir keluarga besar, perwakilan Klub Jaya Raya, hingga mantan pebulu tangkis timnas Candra Wijaya dan Tontowi Ahmad.

Baca Juga

Adik kandung Kido, Bona Septano, menceritakan bahwa kakaknya merupakan sosok penyayang dan punya peran penting menggantikan ayah mereka yang telah lebih dulu berpulang. Markis merupakan sosok pria yang bertanggung jawab.

"Dia sosok yang menggantikan ayah, bertanggung jawab sama keluarga. Dia sangat sayang ke anggota keluarga, selalu memikirkan adik-adiknya, dan Mama. Dia sosok yang luar biasa. Sebelumnya juga tidak ada firasat sama sekali," kata Bona menceritakan saat ditemui selepas prosesi pemakaman.

Kendati begitu, keluarga mengetahui bahwa kondisi peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu dalam kondisi yang kurang baik beberapa hari belakangan akibat tingginya tekanan darah. Bona menuturkan, tekanan darah tinggi sebetulnya sudah lama diidap Kido.

Namun, kondisinya agak memburuk beberapa hari sebelum meninggal. Bahkan Kido sempat memeriksakan kondisinya ke dokter dan masih rutin mengonsumsi obat.

"Beberapa hari sebelumnya memang agak tidak enak badan, tapi masih normal aja karena Uda tensinya memang tinggi dan rutin minum obat tiap Jumat. Sempat dibawa ke dokter dan minum obat rutin. Pagi (Senin) pun sempat sarapan sama Mama, siang makan di luar sama Mama, sore baru izin pamit mau pergi main sama Candra (Wijaya)," kata Bona.

Mengetahui dalam kondisi yang kurang baik, Ibu Kido sempat melarang anaknya untuk keluar rumah. Namun, Kido tetap bersikeras pergi bermain olahraga yang membesarkan namanya.

"Mama sempat melarang karena sedang kurang fit, di rumah saja. Tapi kata Uda tidak apa-apa karena senang bisa ketemu teman dan tidak akan capek mainnya. Akhirnya sama mama dibolehkan keluar," katanya.

Dalam kariernya membela Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis, Kido mencatatkan beragam prestasi antara lain juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan yang kini masih tergabung di Pelatnas Cipayung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement