Selasa 15 Jun 2021 16:30 WIB

Ridwan Kamil Intruksikan Seluruh Jabar Gelar Vaksinasi

-Kasus penyebaran Covid-19 di beberapa daerah di Jabar melonjak pascalibur lebaran

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau langsung ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau langsung ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus penyebaran Covid-19 di beberapa daerah di Jawa Barat (Jabar) melonjak pascalibur lebaran. Agar terbentuk kekebalan di masyarakat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, memerintahkan semua daerah melaksanakan vaksinasi masal secara maksimal di stadion-stadion yang ada di wilayah masing-masing.

"Vaksinasi masal ini, kalau mengambil contoh terbaik ada di Kabupaten Bekasi yang diapresiasi presiden. Oleh karena itu TNI polri atas instruksi Panglima TNI dan Kapolri juga akan menjadi motor utama dari yang namanya vaksinasi masal yang dilakukan di kota/kabupaten," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Selasa (15/6).

Menurut Emil, Kamis nanti Presiden juga akan mengunjungi kabupaten/kota Bogor. Selain itu, Panglima dan Kapolri akan mengunjungi Bandung. "Dua agenda tersebut adalah inspeksi penguatan yang namanya vaksinasi," katanya.

Selain itu, menurut Emil, ia sudah meminta kepada menteri kesehatan berbagai dukungan. Salah satunya, sudah disepakati bahwa vaksinasi khusus di Bandung Raya sudah boleh untuk umum semua yang di atas 18 tahun.

"Itu siapapun akan kami maksimalkan untuk divaksin tidak dibatasi untuk Lansia. Ini, untuk mengejar persentase imunity yang maksimal," katanya.

Kemudian, kata dia, Pemprov Jabar  akan mengecek ke Purwasuka. Karena dari catatan kasus aktifnya tidak terlalu banyak tapi tingkat rumah sakitnya lebih parah dari Bandung Raya yakni, 84,7 persen.

Terkait wilayah lain di Jabar, Emil menjelaskan, daerah yang disiaga satukan itu berdasarkan kajian zonasi kota/kabupaten. Artinya, kalau ada daerah lain misalnya pemerintah Garut silakan meriview karena dalam catatan Pemprov Jabar yang tinggi tidak seluruh Garutnya.

"Jadi, Garut bisa melakukan pengetatan di zona- zona merah diwilayah Garut  sesuai dengan zonasi berbasis kecamatan atau kelurahan. Tapi khusus Bandung Raya, karena zona merahnya berbasis kota/kabupaten maka seluruh wilayah harus dalam satu keterkendalian," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement