Rabu 16 Jun 2021 18:13 WIB

AS Catat Lebih dari 280 Penembakan Massal pada 2021

Dua penembakan massal terbaru menyebabkan 6 orang tewas di 2 negara bagian

Red: Nur Aini
Jumlah penembakan massal melonjak di Amerika Serikat menyusul kasus penembakan baru di Chicago dan negara bagian Alabama yang menewaskan enam orang pada Selasa (15/6).
Jumlah penembakan massal melonjak di Amerika Serikat menyusul kasus penembakan baru di Chicago dan negara bagian Alabama yang menewaskan enam orang pada Selasa (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Jumlah penembakan massal melonjak di Amerika Serikat menyusul kasus penembakan baru di Chicago dan negara bagian Alabama yang menewaskan enam orang pada Selasa (15/6).

Kelompok nirlaba Arsip Kekerasan Senjata mendefinisikan penembakan massal sebagai penembakan empat orang atau lebih di tempat yang kira-kira sama, tidak termasuk si penembak. Dengan ketentuan tersebut, telah terjadi 282 penembakan massal sejak awal tahun 2021.

Baca Juga

Di Chicago, empat orang ditembak mati di dalam sebuah rumah setelah terjadi pertengkaran. Tiga dari korban tewas adalah perempuan dan empat lainnya terluka.

Sementara itu, di Albertville, Alabama, seorang pria menembak mati dua rekan kerja di sebuah pabrik dan melukai dua lainnya, sebelum kemudian bunuh diri. Kepala polisi mengatakan penembakan itu tampak tidak beralasan dan motifnya belum diketahui.

Jumlah penembakan massal di AS terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena pembatasan Covid-19 telah dicabut dan cuaca yang lebih hangat membuat banyak orang berkumpul dalam pertemuan massal.

Terlepas dari karantina wilayah, kekerasan senjata sebenarnya juga meningkat pada 2020, dengan 614 penembakan massal, naik dari 434 pada 2019. Penembakan baru-baru ini terjadi di tempat kerja, pesta rumah, pertemuan di luar ruangan, sudut jalan dan bahkan di distrik hiburan di pusat kota.

Di Austin, Texas, selama akhir pekan lalu, belasan orang ditembak di distrik klub malam luar ruangan yang populer. Wali Kota Chicago Lori Lightfoot mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menghubungi pemerintah kota. Chicago telah lama dinodai oleh kekerasan senjata, padahal undang-undang senjata di kota itu lebih ketat daripada di wilayah lain negara itu. Namun, senjata terus mengalir seperti sungai ke kota itu dari negara bagian tetangga Indiana, di mana undang-undang senjata jauh lebih longgar.

Sebagian besar dari mereka yang terbunuh di Chicago pada Selasa tinggal di lingkungan yang didominasi orang kulit hitam dan berpenghasilan rendah. Penembakan massal Amerika yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir adalah pembunuhan massal 23 orang di dalam toko Walmart di El Paso, Texas, pada 2019. Penembak, yang mengaku termotivasi oleh kebencian terhadap orang Hispanik, kini masih berada di penjara, menunggu persidangan.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-catat-lebih-dari-280-penembakan-massal-pada-2021/2275376
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement