Rabu 16 Jun 2021 20:42 WIB

Indonesia-Iran Perkuat Kerja Sama Sektor Parekraf

Kedua negara memiliki potensi kolaborasi di subsektor-subsektor ekonomi kreatif.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Indonesia memperkuat kerja sama parekraf dengan Iran.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Indonesia memperkuat kerja sama parekraf dengan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkuat kerja sama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan Iran.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Khosh Heikal Azad di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/6), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebutkan, Indonesia dan Iran memiliki ikatan sejarah dan budaya yang sudah lama terbangun.

Baca Juga

Hal ini terlihat dari catatan sejarah serta beberapa kesamaan kosakata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia. Karena itu, Indonesia dan Iran perlu terus menjalin kerja sama di bidang wisata sejarah dengan menggandeng berbagai pihak terkait.

"Wisata budaya dan sejarah menjadi salah satu prioritas kami agar dapat menarik wisatawan asal Iran untuk berkunjung ke Indonesia," kata Sandiaga dalam pernyataan resminya diterima Republika.co.id, Rabu (16/6).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada 2019, tercatat ada 10.440 wisatawan Iran yang berkunjung ke Indonesia. Namun, angka ini mengalami penurunan pada 2020 akibat pandemi Covid-19, yaitu sebesar 1.340 wisatawan saja.

"Kolaborasi ini kita harapkan dapat meningkatkan kembali angka kunjungan wisatawan Iran ke Indonesia di masa yang akan datang pascapandemi Covid-19," ucap Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga mengatakan, kedua negara juga memiliki potensi kolaborasi di subsektor-subsektor ekonomi kreatif seperti kriya, fesyen, dan arsitektur. Terlebih, sektor ekonomi kreatif Indonesia berhasil menyumbang angka produk domestik bruto sebesar Rp 1.100 triliun pada 2020.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, kerajinan tangan Iran merupakan salah satu karya seni yang memiliki signifikansi di industri artistik karena memiliki akar budaya dan sejarah yang kuat. "Sehingga, saya ingin melihat kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan angka perdagangan produk ekonomi kreatif antar kedua negara," ujar Sandiaga.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, menambahkan, perlu dilaksanakan webinar-webinar antara Indonesia dan Iran untuk meningkatkan kesadaran atas potensi wisata kedua negara. "Menurut saya webinar itu sangat bagus untuk membangun kesadaran masyarakat kedua negara atas potensi-potensi wisata yang ada," ucap Nia.

Hal tersebut disambut baik oleh Mohammad Khosh sebagai upaya pemulihan ekonomi kedua negara. "Saya harap dengan adanya kerja sama ini, kita dapat segera bangkit dari pandemi Covid-19," ungkap Khosh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement