Jumat 18 Jun 2021 05:03 WIB

BOR di RS Tinggi, Bupati Indramayu Lirik Asrama Haji

Gedung Asrama Haji Indramayu dipakai sebagai cadangan tempat isolasi

Rep: lilis sri handayani/ Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Bupati Indramayu, Nina Agustina, meninjau Gedung Asrama Haji Indramayu dalam mengantisipasi penuhnya ruang isolasi untuk pasien tekonfirmasi positif Covid-19 di rumah sakit di Kabupaten Indramayu
Foto: Diskominfo Kabupaten Indramayu
Bupati Indramayu, Nina Agustina, meninjau Gedung Asrama Haji Indramayu dalam mengantisipasi penuhnya ruang isolasi untuk pasien tekonfirmasi positif Covid-19 di rumah sakit di Kabupaten Indramayu

IHRAM.CO.ID, INDRAMAYU -- Upaya Pemkab Indramayu untuk menambah ruang isolasi bagi pasien Covid-19 terus dilakukan. Hal itu menyusul tingginya Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di berbagai rumah sakit di daerah tersebut.

Salah satu lokasi yang dilirik untuk menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 adalah Gedung Asrama Haji Indramayu. Bupati Indramayu, Nina Agustina, telah meninjau gedung yang terletak di Jalan Olahraga Indramayu tersebut, Kamis (17/6). 

Nina mengambil inisiatif untuk memanfaatkan Gedung  Asrama Haji Indramayu sebagai cadangan tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu sebagai antisipasi jika jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah. Kendati begitu, dia berharap agar kasus terkonfirmasi Covid-19 segera menurun. 

‘’Saya berharap Gedung Asrama Haji ini tidak digunakan sebagai tempat isolasi. Cukup di rumah sakit saja yang menjadi tempat isolasi,’’ tutur Nina.

Selain Asrama Haji, alternatif lainnya untuk tempat isolasi/karantina bagi pasien Covid-19 adalah Rumah Sakit Reysa Cikedung dan Gedung eks Akper Pemkab Indramayu. 

Sebelumnya, Nina juga telah meminta kepada para pimpinan RS milik pemerintah di Kabupaten Indramayu untuk menambah ruangan maupun tempat tidur bagi pasien Covid-19. Dengan penambahan itu diharapkan para pasien Covid-19 dapat memperoleh perawatan medis di RS.

Selain menyiapkan tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Nina juga menginstruksikan agar melakukan wawar (pengumuman) keliling untuk mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Instruksi itu disampaikannya kepada camat, Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimcam), puskesmas maupun kuwu (kepala desa). 

‘’Masyarakat harus terus diberikan informasi dan edukasi mengenai bahaya Covid-19. Ayo jangan lengah, jangan kendor, mari kita putus mata rantai Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan di manapun berada,’’ tegas Nina.

Seperti diberitakan, seorang pasien Covid-19 asal Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, meninggal dunia setelah sempat dibawa keluarganya keliling mencari rumah sakit (RS). Namun, lima RS yang mereka datangi dalam kondisi penuh hingga pasien akhirnya meninggal dunia di dalam mobil.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/6). Pasien laki-laki berusia 43 tahun itu terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat dan mengalami sesak napas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement