Jumat 18 Jun 2021 19:55 WIB

Anies Minta Warga Jakarta di Rumah Saja Akhir Pekan Ini

Kasus Covid-19 melonjak, Anies sebut varian baru virus corona juga ada di Jakarta.

Rep: Ali Mansur, Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek pasukan saat gelar pasukan dalam rangka pengetatan PPKM Mikro di wilayah DKI Jakarta di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (18/6). Gelar pasukan dalam rangka pengetatan PPKM Mikro yang diikuti oleh personel gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP tersebut sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat beberapa hari belakangan ini.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek pasukan saat gelar pasukan dalam rangka pengetatan PPKM Mikro di wilayah DKI Jakarta di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (18/6). Gelar pasukan dalam rangka pengetatan PPKM Mikro yang diikuti oleh personel gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP tersebut sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat beberapa hari belakangan ini.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak bepergian atau tinggal di rumah saja pada akhir pekan ini. Hal itu dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 yang tengah mengalami kenaikan pascalibur lebaran Idul Fitri 1442 hijriah.

"Besok Sabtu dan Minggu gunakan hari jeda ini sebagai hari tinggal di rumah. Seluruh masyarakat di masa hari Sabtu dan Minggu bersamalah keluarga, bersama dengan keluarga di rumah jangan berpergian kecuali ada kebutuhan mendesak dan pokok," ujar Anies saat memimpin Apel Patroli Penanganan Covid-19 TNI-Polri, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/6).

Baca Juga

Apalagi, kata Anies, berpotensi terjadinya penularan virus Covid-19, juga ada varian baru virus corona muncul di Jakarta. Karena itu, ia menegaskan petugas dari unsur TNI-Polri maupun pemerintah provins DKI Jakarta akan membubarkan aktivitas yang memunculkan kerumunan.

"Petugas akan membubarkan kerumunan maka daru itu jangan berkumpul lebih dari lima orang, nanti akan ditindak dan membubarkan diri," tegas Anies

Kemudian jika pun terpaksa harus keluar rumah, Anies meminta agar masyarakat cepat pulang ke rumah setelah menyelesaikan urusannya. Ia juga mengingatkan hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk mengikuti peraturan pemerintah tapi mengikuti protokol kesehatan (prokes).

"Pesan utama adalah segera kembali ke rumah kalau urusan sudah selesai, jangan ambil kegiatan yang tidak urgent," ucap Anies.

In Picture: Angka Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Meningkat

photo
Petugas mengangkat peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Jumat (18/6). Kasus kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta mengalami kenaikan dengan jumlah kasus mencapai 66 orang dalam sehari dengan total kasus kematian sebanyak 7.640 orang atau tertinggi setelah rekor pada 16 Februari mencapai 62 orang. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

 

 

 

Pada Jumat (18/6) Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus harian Covid-19 di Ibu Kota memecahkan rekor dengan angka 4.737 kasus baru. Jumlah ini melampaui angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yakni mencapai 4.213 kasus dalam sehari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 24.812 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 17.368 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.737 positif dan 12.631 negatif," kata Dwi dalam keterangan tertulis resminya, Jumat.

Dwi mengungkapkan, jumlah kasus aktif di Jakarta sampai hari ini sebanyak 24.511 orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 463.552 kasus.

Dari jumlah kasus positif itu, sambung dia, total orang yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 431.264 dengan tingkat kesembuhan 93 persen. Kemudian, total 7.777 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.

"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 21,8 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,1 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," ujarnya.

 

photo
Isolasi mandiri pasien Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement