Senin 21 Jun 2021 08:57 WIB

Ada Apa Nanti Usai Israel Sebut Presiden Iran Ekstrimis?

Apakah ada proses baru setelah Israel Sebut Presiden Baru Iran Ekstrimis

Pendukung Presiden Iran Ebrahim Raeisi.
Foto: Anadolu Agency
Pendukung Presiden Iran Ebrahim Raeisi.

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Israel menyebut Presiden Iran yang baru terpilih Ebrahim Raeisi sebagai pemimpin "ekstremis" yang berkomitmen pada ambisi nuklir Iran.

“Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai Jagal Teheran, adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Dia berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan kampanye teror globalnya,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.

Juru bicara kementerian Lior Haiat, mengatakan dalam sebuah posting Twitter bahwa pemilihan Raeisi menunjukkan niat "sejati" Iran untuk menjadi kekuatan nuklir.

Raeisi adalah “tokoh ekstremis, yang berkomitmen pada program nuklir militer Iran yang berkembang pesat, pemilihannya memperjelas niat jahat Iran yang sebenarnya, dan harus memicu keprihatinan serius di antara komunitas internasional,” kata Haiat, menyerukan komunitas internasional untuk “segera” menghentikan program nuklir Iran.

 

Ebrahim Raisi wins Iran's presidential election rigged in his favor - Vox

Keterangan foto: Ebrahim Raeisi  di depan masa pendukungnya.

Raeisi, kepala peradilan ultra-konservatif, mengumpulkan 17,92 juta suara dalam pemilihan Jumat, mengalahkan tiga saingannya dengan kemenangan telak.

Jumlah pemilih, menurut Kementerian Dalam Negeri, adalah 48,8 persen, terendah dalam sejarah Iran.

Pada 2018, mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran, dalam sebuah langkah untuk membawa Teheran kembali ke negosiasi yang diharapkan akan menghasilkan kesepakatan yang "lebih baik".

Pembicaraan antara Iran dan kekuatan Barat untuk menghidupkan kembali pakta tersebut telah berlangsung di Wina baru-baru ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement