Senin 21 Jun 2021 09:39 WIB

BSI dan UGM Perkuat Literasi Keuangan Syariah

BSI optimis, tantangan yang perbankan syariah hadapi dapat diatasi melalui kolaborasi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama UGM menggelar edukasi keuangan syariah, akhir pekan lalu.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama UGM menggelar edukasi keuangan syariah, akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi untuk memperkuat literasi keuangan syariah. Salah satunya dengan menggelar webinar untuk mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas yang diikuti lebih dari 1.000 peserta.

Kegiatan literasi bertajuk "Langkah Terarah Perbankan Syariah" itu didukung oleh KNEKS, Shafiec UNU Yogyakarta, Mardliyah Islamic Center UGM serta Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM dan dilakukan pada Sabtu, 19 Juni 2021 lalu.

Baca Juga

Adapun narasumber yang hadir pada webinar tersebut antara lain Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia Abdullah Firman Wibowo, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Eko Suwardi, Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat dan Dosen Fakultas Hukum UGM Khotibul Umam.

Menurut Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo, populasi Indonesia saat ini mayoritas adalah kaum milenial yang dekat dengan digitalisasi. Untuk itu, sistem keuangan syariah juga akan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjangkau dan memudahkan kaum milenial. 

BSI optimis, segala tantangan yang dihadapi perbankan syariah di Indonesia, dapat diatasi melalui kolaborasi dengan para pakar. "Kami juga memanfaatkan teknologi dan berbagai langkah yang terarah. Sehingga ke depan, perbankan syariah mampu menempati papan atas di percaturan perbankan di Indonesia," kata Firman, melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (20/6).

Melalui langkah itu, lanjut Firman, Indonesia juga diharapkan dapat menjadi rujukan perbankan syariah di dunia dengan keunggulan jumlah penduduk Muslim terbesar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement