Selasa 22 Jun 2021 07:10 WIB

Turki Beri 7,7 Juta Suntikan Vaksin Covid Sepekan Terakhir

Turki telah menyuntikkan lebih dari 41,48 juta dosis sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal - Anadolu Agency

Turki telah menyuntikkan lebih dari 41,48 juta dosis sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal - Anadolu Agency
Turki telah menyuntikkan lebih dari 41,48 juta dosis sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki telah memberikan lebih dari 7,77 juta suntikan vaksin Covid-19 dalam tujuh hari terakhir, termasuk dosis pertama dan kedua. Menurut data resmi yang dirilis pada Minggu, negara tersebut telah memberikan lebih dari 41,48 juta dosis sejak meluncurkan program vaksinasi massal pada pertengahan Januari.

Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 27,09 juta orang telah menerima dosis pertama mereka, sementara lebih dari 14,38 juta telah divaksinasi penuh. Pemerintah juga mencatat 5.091 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir, termasuk 409 pasien dengan gejala. Jumlah kasus baru pada Sabtu mencapai 5.480.

Baca Juga

Total kasus keseluruhan di Turki sekarang mencapai lebih dari 5,37 juta, sementara jumlah kematian mencapai 49.185 dengan penambahan 63 kematian baru. Sebanyak 4.219 lebih pasien sembuh dari virus dalam 24 jam terakhir, sehingga total pemulihan mencapai lebih dari 5,23 juta.

Sementara itu, lebih dari 58,55 juta tes Covid-19 telah dilakukan sejauh ini. Data terakhir mencatat jumlah pasien Covid-19 dalam kondisi kritis sebanyak 813 orang.

Untuk mencegah penyebaran virus, Turki saat ini menerapkan pembatasan jam malam pada Senin hingga Sabtu dari pukul 10 malam hingga 5 pagi, dan pembatasan penuh pada Minggu.

Menurut Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat, sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 3,86 juta jiwa di 192 negara dan wilayah, dengan lebih dari 178,28 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-berikan-7-7-juta-suntikan-vaksin-covid-19-dalam-seminggu-terakhir/2280244
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement