REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui keadaan darurat yang dideklarasikan Negara Bagian Florida. Ia juga memerintahkan pemerintah federal membantu memberikan pasokan dan merespon insiden apartemen ambruk di dekat Miami.
"Presiden memberi wewenang pada Departemen Keamanan Dalam negeri, Badan Pengelolaan Kedaruratan Federal (FEMA), untuk berkoordinasi dalam semua penanggulangan bencana," kata Gedung Putih, Jumat (25/6).
Satu orang tewas dan hampir 100 masih dinyatakan hilang dalam peristiwa ini. Kru penyelamatan menyusuri berton-ton reruntuhan apartemen di Sufside untuk mencari orang yang selamat.
Pihak berwenang mengatakan tim pencari mendeteksi suara benturan dan suara-suara lainnya. Tapi tidak ada suara yang datang dari puing-puing Champlain Towers South di Surfside beberapa jam setelah apartemen itu runtuh.
Belum diketahui penyebab gedung 40 tahun itu ambruk dalam hitungan detik. Walaupun pemerintah setempat mengatakan ada pembangunan di atap bangunan 12 lantai itu dan bagian lain sedang diperbaiki.
Wali Kota Dede County Daniella Levine Cava mengatakan 99 orang masih dinyatakan hilang setelah 18 jam apartemen itu runtuh, meski mungkin beberapa di antaranya tidak berada di dalam apartemen saat gedung itu ambruk.
Sementara itu, kata Cava, 102 orang yang tadinya tidak diketahui keberadaannya sudah ditemukan dan 'dinyatakan aman'. Seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan 35 orang sudah dievakuasi dari bagian apartemen yang masih berdiri.
Tim pencari yang menggunakan anjing terlatih dan drone menemukan dua orang di antara reruntuhan. Salah satu diantaranya meninggal dunia.
Pemerintah mengatakan komplek apartemen yang dibangun tahun 1981 itu sedang menjalani sertifikasi ulang. Untuk mendapatkan sertifikat gedung itu membutuhkan perbaikan. Selain itu juga ada gedung lain yang sedang dibangun di dekatnya.
Pada stasiun televisi Local 10, Komisioner Surfside Charles Kels mengatakan Champlain Towers South memiliki 130 unit sekitar 80 antaranya di isi. Gedung itu sedang menjalani berbagai pemeriksaan untuk proses sertifikasi ulang dan pembangunan di dekatnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
