Sabtu 26 Jun 2021 03:00 WIB

Satgas Mandago Raya dan Kisah Mantan Teroris Peternak Ayam

Mantan nara pidana terorisme kembali ke NKRI dan jadi peternak ayam

Mantan nara pidana terorisme kembali ke NKRI dan jadi peternak ayam. Ilustrasi peternakan ayam
Mantan nara pidana terorisme kembali ke NKRI dan jadi peternak ayam. Ilustrasi peternakan ayam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Satgas VI Humas Operasi Madago Raya tahap II 2021 lakukan kegiatan kemitraan mengunjungi lima mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang kini menjadi peternak ayam di Desa Poso Pesisir, Kelurahan Tabalu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (26/6).

Kasatgas VI Humas Mandago Raya, Kombes Pol Didik Supranoto, menyebutkan kelima mantan napiter tersebut, yaitu Ramdan alias Andang, Supriadi alias Upik pagar, Salamun alias Amun, Rafli Tamanjeka, dan Imron Tamanjeka.

Baca Juga

"Setelah sadar akan perbuatan kesalahan masa lalunya dan kembali untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kelimanya membuka usaha ternak ayam petelur," tutur Didik.

Dalam kegiatan kemitraan tersebut, Didik didampingi Wakasatgas I Satgas VI Humas Ajun Komisaris Besar Polisi Bronto Budiyono, meninjau usaha peternakan yang dikelola oleh pada napiter.

Dia mengatakan, usaha ternak ayam itu merupakan bantuan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Selain bantuan ayam, mantan napiter juga diberi bantuan satu unit sepeda motor dilengkapi bak terbuka untuk mendukung kegiatan operasional usaha ternak ayam petelur.

"Bantuan tersebut merupakan bagian dari program deradikalisasi yang digagas oleh Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi BNPT," ujar Didik.

Didik menambahkan, kegiatan kemitraan Tim Satgas VI Humas ke Eks Napiter Poso ini merupakan salah satu kegiatan kemitraan dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kegiatan Operasi Madago Raya yang saat ini sedang berlangsung di Poso.

"Bahwa tidak selamanya operasi kepolisian harus berdarah-darah, namun hubungan humanis kepada warga juga diutamakan," tutur Didik.

Upik Pagar, mantan napiter yang mendapatkan program deradikalisasi mengungkapkan program kemitraan yang diterimanya berupa bantuan usaha peternakan 500 ekor ayam.

Bantuan 500 ekor ayam diberikan kepada kelima mantan napiter tersebut. Setelah dibudidayakan jumlahnya meningkat hingga saat ini.

"Awalnya per orang itu ternak sebanyak 500 ekor ayam. Lalu meningkat lagi menjadi 5.000 ekor dan saat ini kami sementara pembuatan kandang yang menampung sekitar 5.000 ekor lagi dan bibit ayamnya juga sudah siap, doakan semoga dalam minggu depan ini sudah mulai beroperasi," tutur Upik.

Selain menceritakan tentang aktivitas peternakan ayam yang saat ini dikelola, mantan napiter juga berharap adanya pembinaan remaja dan anak muda di desa-desa dalam bentuk taklim yang dibina oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa masing-masing desa.

"Adanya pembinaan remaja ini sehingga aktivitas pemuda dapat dikontrol, kami rindu dengan Poso yang aman," kata Upik, yang diaminkan mantan napiter lainya yang hadir. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement