Sabtu 26 Jun 2021 08:52 WIB

Saudi Izinkan Lansia Ambil Vaksin Dosis Kedua Usai 40 Hari

Kemenkes Arab Saudi izinkan lansia ambil dosis vaksin Covid kedua setelah 40 hari

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Christiyaningsih
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan seluruh penduduk Kerajaan berusia 50 tahun ke atas dapat menerima dosis kedua vaksin Covid-19 setelah lewat 40 hari dari dosis pertama mereka. Lebih dari 17 juta dosis telah diberikan karena 48,8 persen dari populasi negara, setidaknya satu dosis.

Kerajaan mencatat 1.255 kasus Covid-19 baru pada Kamis (24/6), menambah jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 479.390. Sebagian besar kasus baru berada di wilayah Makkah dengan 340 kasus, diikuti oleh Provinsi Timur 282 kasus, dan Riyadh 203 kasus. Sementara Jouf hanya memiliki enam orang yang dinyatakan positif.

Baca Juga

Sejauh ini ada 11.322 kasus aktif, sementara jumlah kasus kritis turun menjadi 1.451 dibandingkan sehari sebelumnya. Meski begitu, jumlah kematian meningkat menjadi 7.730 dengan dilaporkannya 14 kematian baru.

Kementerian Kesehatan mengatakan 1.247 pasien telah pulih dari Covid-19, menambah jumlah pemulihan menjadi 460.338. Tingkat pemulihan di Kerajaan tetap stabil, berada di 96 persen. Selain itu, 91.021 tes PCR telah dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah tes menjadi lebih dari 21,3 juta.

Pusat pengujian dan pusat perawatan yang didirikan di seluruh negeri telah menangani ratusan ribu orang sejak pandemi Covid-19. Pusat Taakad menyediakan tes Covid-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan atau hanya gejala ringan atau percaya bahwa mereka telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Sedangkan Klinik Tetamman menawarkan pengobatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti demam, kehilangan rasa dan penciuman, dan kesulitan bernapas. Otoritas Jeddah telah menutup 32 gerai komersial karena melanggar protokol Covid-19.

Kota-kota di Kerajaan juga telah meningkatkan upaya untuk memastikan kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Kotamadya gubernur Jeddah melakukan 3.899 inspeksi di pusat-pusat komersil dan fasilitas publik dalam satu hari dan mengidentifikasi 57 pelanggaran.

Adapun jenis pelanggaran bervariasi. Pelanggaran itu antara lain ketidakpatuhan pada jarak sosial, tidak mengenakan masker, kepadatan penduduk, kelonggaran dalam mengukur suhu tubuh pengunjung, dan kegagalan untuk menggunakan aplikasi Tawakkalna secara efektif. Pejabat telah mendesak masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran kesehatan dengan menelepon nomor pusat panggilan 940 atau menggunakan aplikasi Balady.

sumber : Arab News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement