Sabtu 26 Jun 2021 16:05 WIB

Pesan Dr Tan Bagi Keluarga yang akan Mulai MPASI

Dr Tan mengatakan MPASI buatan rumah tidak perlu mahal atau rumit.

Makanan bayi pendamping ASI atau MPASI.
Foto: pixabay
Makanan bayi pendamping ASI atau MPASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membentuk generasi masa depan bangsa yang tangguh bisa dimulai dari cara memberikan makanan pertama bagi anak-anak. Dr dr Tan Shot Yen, M.hum, pakar gizi yang menyelesaikan pendidikan Profesi Kedokteran Negara FKUI di tahun 1991 tersebut mengatakan bagi seorang ibu, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan sebuah perjalanan berharga yang tak akan bisa diulang.

"Di situ ibu bertumbuh dan anak pun tentu saja bertumbuh," kata dr Tan beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Menyiapkan MPASI, kata dr Tan, tak harus dilakukan dengan mewah dan berlebihan. Tak perlu dibedakan menu sang bayi dan menu keluarga.

"Apa yang dimakan orang tua ya itu yang dimakan bayi, misal hari ini menu di rumah sayur labu ya bayinya beri labu juga, cuma pengolahannya dipisah. "MPASI rumahan alias homemade baik untuk perkembangan anak. Anak bisa merasakan makanan secara utuh, jadi kalau ada hati ayam, wortel, tempe, maka anak merasakan makanan yang sesungguhnya alih-alih yang pabrikan. Bonusnya, saat anak belajar makan, MPASI rumahan membuat anak lebih mudah mengunyah karena tekstur bisa diikuti oleh ibunya," kata dia.

Saat pertama kali memberikan MPASI kepada bayi, di usia enam bulan, sebaiknya bayi langsung diberi menu empat bintang plus lemak tambahan. Menu empat bintang adalah menu makanan pendamping ASI yang terdiri dari 4 unsur gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran.

"Berbasis bukti, MPASI awal tidak perlu menu tunggal, misal bayi cuma dikasi buah dulu yang dikerok sebagai pengenalan. Ternyata ini malah tidak bisa mengikuti kebutuhan anak dan perkembangan anak, yang ditakutkan berat badan bisa turun dengan cepat."

Menurut penulis buku "Anak Sehat Indonesia" itu, ketika anak bayi menginjak usia 6 bulan, kandungan zat besi dalam ASI sudah sangat rendah sehingga tak mencukupi kebutuhan bayi. "Jadi begitu usia bayi 6 bulan zat besi sudah kosong banget, jadi kalau tidak kita tunjang dari hati ayam dari daging, ikan, telur, tentu anak tidak akan dapat zat besi cukup," katanya.

Jika zat besi tak tercukupi maka akan muncul sebuah lingkaran setan. "Begitu zat besi kurang anak akan anemia, kalau anemia maka anak rewel dan tidak mau makan itu sebabnya banyak anak GTM (gerakan tutup mulut) dan malas bawaannya ngantuk," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement