Selasa 29 Jun 2021 15:20 WIB

Pemerintah Ungkap Tiga Kandidat Vaksin Anak Selain Sinovac

Selain Sinovac, vaksin Pfizer paling mungkin digunakan untuk vaksinasi anak.

Pemerintah sudah mencanangkan kebijakan vaksinasi bagi anak usia 12 tahun ke atas. Rencananya vaksinasi anak, salah satunya, akan menggunakan vaksin Sinovac.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemerintah sudah mencanangkan kebijakan vaksinasi bagi anak usia 12 tahun ke atas. Rencananya vaksinasi anak, salah satunya, akan menggunakan vaksin Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati, Fauziah Mursid, Mabruroh

Rencana pemerintah memvaksinasi Covid-19 ke anak-anak usia 12 tahun ke atas sudah digulirkan. Vaksinasi anak akan dilakukan dengan menggunakan jenis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma dari bulk vaksin buatan Sinovac.

Baca Juga

Pemerintah namun mempertimbangkan penggunaan merek vaksin selain Sinovac bagi anak. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, selain Sinovac, terdapat tiga jenis kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang dapat digunakan untuk anak-anak. Yakni vaksin dari Pfizer, Johnson and Johnson, serta Sputnik.

“Pfizer, Johnson and Johnson, dan Sputnik. Ini potensi, tapi kan Pfizer yang mungkin bisa kita gunakan. Ini Bio Farma belum ajukan karena kan belum ada,” jelas dia.

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anak usia 12-17 tahun menggunakan vaksin Sinovac. Sedangkan untuk vaksin Pfizer asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, pemerintah telah memiliki komitmen untuk mendatangkan total 50 juta dosis secara bertahap mulai Agustus 2021 nanti.

Vaksin ini didatangkan untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional. Dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional, pemerintah menggunakan empat jenis merk vaksin yang ditetapkan yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan juga Novavax.

Saat ini upaya vaksinasi untuk anak masih dalam tahap pematangan kebijakan. “Masih dimatangkan teknis pelaksanaannya. Segera mungkin (dimulai),” kata Nadia.

Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, menjelaskan, vaksinasi Covud-19 merupakan upaya untuk menurunkan infeksi dan mengakhiri pandemi melalui vaksin yaitu melalui anak umur 12-17 tahun. Ia mengakui adanya izin BPOM tentu ini jadi bagian yang penting sebagai upaya melindungi anak Indonesia.

"Karena yang terinfeksi Covid-19 sampai usia 18 tahun kan lumayan. Saya kira semua pihak harus menyukseskan, baik tenaga kesehatan, orang tua, masyarakat harus mendukung untuk mengurangi pandemi," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (29/6).

Ia menambahkan, kesehatan adalah hal yang luar biasa penting dan jadi hak semua anak. Jadi, ia meminta anak usia 12 hingga 18 tahun di Indonesia berada harus mendapatkan vaksin ini. Untuk mendukung kesuksesan program vaksinasi anak, Rita meminta pendataan anak dilakukan menyeluruh agar semua anak di kelompok usia tersebut bisa divaksin. Menurutnya, pendataan bisa berbasis tempat tinggal maupun berbasis sekolah.

"Ini jadi hal yang penting. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak usia 0 hingga 17 tahun sebanyak 84,75 juta jiwa," ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah harus melakukan kampanye yang baik sehingga cakupan imunisasi Covid-19 tercapai.  Edukasi penting agar keluarga dan terutama nyaman saat divaksinasi, anak juga jadi tahu tujuan dia divaksin sehingga tidak ada penolakan.

Terakhir Rita meminta supaya vaksinasi anak dibedakan lokasinya dengan dewasa. Tujuannya agar anak lebih nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement