Selasa 29 Jun 2021 15:21 WIB

Asrama Haji Batam akan Rawat Pasien Covid-19 Bergejala

Saat ini asrama haji Batam digunakan mengisolasi warga positif Covid-19 tanpa gejala

Petugas kesehatan memeriksa kesehatan pasien COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) usai berolahraga di lokasi karantina Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/6/2021). Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 554 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan pasien COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) usai berolahraga di lokasi karantina Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/6/2021). Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 554 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi.

IHRAM.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mempertimbangkan mengubah fungsi asrama haji yang kini untuk mengisolasi warga positif Covid-19 tanpa gejala, menjadi lokasi untuk merawat mereka yang bergejala.

"Asrama haji sekarang untuk orang tanpa gejala, kalau penularan Covid-19 meningkat juga, asrama haji digunakan untuk yang sakit," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Selasa (29/6).

Pertimbangan itu seiring makin meningkatnya kasus penularan Covid-19 di daerah kepulauan. Pihaknya mencatat, kini terdapat 1.717 warga yang masih positif Covid-19 aktif. Sebanyak 835 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, 436 orang diisolasi di asrama haji, dan lainnya dirawat di berbagai rumah sakit rujukan. Kini, banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu memiliki gejala.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas, pada Senin (28/6), terdapat tambahan 162 warga terpapar virus corona, dan 126 di antaranya bergejala. Wali Kota mengatakan, apabila asrama haji digunakan untuk warga positif Covid-19 yang bergejala, maka yang tanpa gejala akan dipindahkan ke beberapa rumah susun.

"Kita harus siapkan tenaga kesehatan, seolah-olah rumah sakit. Kita perlu dukungan pemerintah provinsi, karena tidak mungkin alat rumah sakit dipindahkan," kata dia.

Ia akan menyurati Pemprov Kepri untuk meminta bantuan alat kesehatan dan tenaga kesehatan. Sementara itu, berdasarkan data keterisian rumah sakit, bed occupancy rate fasilitas isolasi mencapai 87,88 persen. Sedangkan BOR untuk ICU, mencapai 73,66 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement