Selasa 29 Jun 2021 16:23 WIB

Kasus Kematian Terus Meningkat, Garut Masuk Zona Merah

Tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Selasa (1/12). Rumah sakit itu dihentikan sejak beberapa hari terakhir lantaran adanya puluhan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Selasa (1/12). Rumah sakit itu dihentikan sejak beberapa hari terakhir lantaran adanya puluhan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kabupaten Garut masuk ke dalam daftar salah satu daerah yang berstatus zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) berdasarkan data kasus 21-27 Juni. Sementara tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut melaporkan pada Senin (28/6) terdapat 28 kasus pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia. Angka itu merupakan salah satu yang tertinggi selama pandemi Covid-19 terjadi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan laporan yang ada, kasus kematian banyak terjadi di hari-hari pertama pasien dirawat di rumah sakit. "Jadi memang pasien datang kebanyakan sudah dalam kondisi berat," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (29/6).

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan pasien masuk rumah sakit sudah berat. Salah satunya, karena hampir seluruh ruang perawatan di rumah sakit yang ada di Kabupaten Garut sudah penuh.

Selain itu, Leli menambahkan, terdapat sejumlah kasus pasien telat melapor kepada petugas. Akibatnya, petugas tak bisa melakukan penanganan sedari awal.

"Jadi kondisi sudah jelek, baru dibawa ke rumah sakit," kata dia.

Leli menjelaskan, saat ini juga terdapat perubahan tren dalam kasus kematian pasien Covid-19. Apabila sebelumnya pasien meninggal banyak didomunasi oleh lansia, saat ini pasien Covid-19 banyak juga dari usia anak dan usia produktif.

"Saya belum analisis, tapi kalau dilihat dari laporan, yang meninggal dulu banyak yang lansia. Sekarang sudah mulai bergeser, bangak juga yang masug muda. Usia 12 tahun, 18 tahun, atau 20 tahunan, banyak juga yang meninggal," kata dia.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan penularan Covid-19. Sebab, saat ini kasus kematian akibat Covid-19 banyak terjadi di semua kalangan usia.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hingga Senin, angka terkonfirmasi positif di daerah itu berjumlah 17579 kasus, bertambah 298 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 4.998 orang masih menjalani isolasi mandiri, 605 orang isolasi di rumah sakit, 11.233 orang sembuh, dan 743 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement