Rabu 30 Jun 2021 06:58 WIB

Pria Palestina Minta Paus Bebaskan Putranya dari Israel

Sang anak telah dipenjara selama lebih dari lima tahun dengan tuduhan yang tak jelas

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
 Paus Fransiskus
Foto: AP/Gregorio Borgia
Paus Fransiskus

IHRAM.CO.ID, GAZA – Seorang pria Palestina Khalil al-Halabi meminta bantuan Paus Fransiskus untuk membebaskan putranya dari pemerintah Israel. Dia merupakan pekerja kemanusiaan di organisasi bantuan Kristen. Sang anak telah dipenjara selama lebih dari lima tahun dengan tuduhan yang tidak jelas.

Al-Halabi yang merupakan mantan kepala pendidikan di badan pengungsi PBB di Gaza, menulis surat permohonan pada Rabu pekan lalu. Dia meminta Paus untuk mengangkat kasus Mohammad el-Halabi yang telah menghadapi 163 sidang pengadilan sejak 2016 tanpa resolusi apa pun.

Dalam suratnya, al-Halabi menceritakan betapa terkesannya dia ketika Fransiskus membasuh kaki 12 tahanan pada malam Paskah tahun 2013. “Kami telah menyaksikan kerendahan hati Anda sejak hari-hari pertama Anda sebagai Paus ketika Anda membasuh kaki seorang tahanan Muslim,” tulis al-Halabi, dilansir Religion News Service, Rabu (30/6).

Mohammad el Halabi (44 tahun) seroang mantan manajer operasi di Gaza dan Tepi Barat untuk World Vision ditangkap pada 2016 saat ia kembali dari Yerusalem. Dia telah dituduh mentransfer 7,2 juta dolar Amerika ke partai yang memerintah Gaza, Hamas.

Pada saat itu, World Vision menanggapi program Gaza telah tunduk pada audit internal dan independen secara teratur. Pihaknya memastikan dana yang dikirim akan digunakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

World Vision, auditor independen dan pemerintah Australia yang telah menyumbang untuk operasi World Vision di Gaza, telah menyelidiki tuduhan tersebut dan tidak menemukan bukti klaim Israel. Pihaknya telah menunjukkan jumlah yang dipermasalahkan melebihi anggarannya untuk Palestina selama dekade terakhir dan kekuatan penandatanganan pribadi el Halabi tidak melebihi 15 ribu dolar Amerika.

Menurut pengacaranya Maher Hanna, jaksa Israel belum memberikan bukti yang kredibel dan telah berulang kali menawarkan tawaran pembelaan dengan imbalan pengakuan. “Dia menolak semua tawaran pembelaan dan bersikeras mengaku dia tidak bersalah,” ujar Hanna.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutierrez telah menyatakan keprihatinan serius tentang berlanjutnya penahanan el Halabi, seperti halnya Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan pejabat hak asasi manusia di PBB tahun 2014. PBB menetapkan el Halabi sebagai pahlawan kemanusiaan.

Khalil al Halabi bertekad untuk mengembalikan putranya kepada istri dan lima anaknya. “Seorang ayah tahu di dalam lubuk hatinya apakah anaknya bersalah atau tidak. Saya telah membesarkan putra saya dan saya yakin dia tidak bersalah,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement