Kamis 01 Jul 2021 14:47 WIB

PPKM Darurat, NOC Indonesia Perjuangkan Pelatnas Olimpiade

NOC Indonesia berkomitmen penuh terhadap kelancaran persiapan Olimpiade 2020 Tokyo.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono.
Foto: Dok Komite Olimpiade Indonesia
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pemerintah akan menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 untuk menekan laju penyebaran Covid-19 yang melonjak pesat akhir-akhir ini. Menghadapi pelaksanaan PPKM darurat tersebut, Komite Olimpide Indonesia (NOC Indonesia) berkomitmen penuh terhadap kelancaran persiapan Olimpiade 2020 Tokyo.

Organisasi Non-pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari ini berjanji memperjuangkan kelancaran pemusatan latihan nasional (pelatnas) selama PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3-20 Juli.

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono bakal mengirim surat resmi kepada pemerintah serta Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) agar atlet-atlet Olimpiade tetap diizinkan berlatih.

"Saat ini yang dikhawatirkan sebenarnya kerumunan. Menpora sebelumnya sudah bilang, atlet pelatnas dapat melakukan aktivitas latihan karena jumlah mereka sedikit. Saya pikir kegiatan pelatnas dapat ditoleransi, apalagi untuk persiapan Olimpiade. Jika atlet tak berlatih, performa mereka akan turun,” kata Ferry dalam keterangan tertulis, Kamis (1/7).

Sebanyak 28 atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) bakal berkompetisi di pesta multicabang paling bergengsi sedunia yang dilaksanakan 23 Juli-8 Agustus 2021. Lima di antaranya ada yang berlatih di Kompleks GBK, yaitu atletik, renang, menembak, panahan, serta dua lifter angkat besi. Bulu tangkis berlatih di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Pelatnas Angkat Besi di Kwini, Rowing di Pengalengan, serta surfing di Bali.

"Untuk atlet yang berlatih di Kawasan GBK, NOC Indonesia akan meminta PPKGBK untuk memfasilitasi karena ini kepentingan prestasi olahraga Indonesia. Begitu juga untuk yang berlatih di Bali," ujar Ferry.

Di sisi lain, NOC Indonesia juga tengah mematangkan konsep pengukuhan dan pelepasan tim Indonesia dalam situasi PPKM Darurat. NOC Indonesia, kata Ferry, juga berkoordinasi dengan Kemenpora terkait hal ini.

Pengukuhan dan pelepasan tim Indonesia yang dipimpin Chef de Mission Rosan P Roeslani ini rencananya berlangsung pada 5 Juli. Tanggal ini diambil mengingat tim bulu tangkis Indonesia akan berangkat lebih dulu untuk menjalani training camp di Kumamoto, Jepang.

“Pengukuhan dilakukan oleh Menpora Zainudin Amali. Selanjutnya, jika Presiden RI (Joko Widodo) berkenan, kami berharap beliau bisa melepas Kontingen Indonesia. Namun, kami akan menghargai keputusan apa pun dari Presiden, mengingat situasi Jakarta dan sekitarnya saat ini terkait Covid-19,” kata Ferry menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement