Ahad 04 Jul 2021 16:32 WIB

Cara Junub dan Wudhu Nabi Muhammad

Nabi Muhammad mencontohkan cara junub dan wudhu.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Cara Junub dan Wudhu Nabi Muhammad. Foto:  Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Foto: MGROL100
Cara Junub dan Wudhu Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Thaharah (bersuci) merupakan bentuk penjagaan secara umum dari penyakit. Dalam ribadatan Islam tidaklah sah tanpa sempurma taharahnya (bersucinya).

"Maka sudah sepatutnya kita mengetahui bagaimana tata cara mandi besar Rasulullah dari junub dan bagaimana cara wudhu beliau, sehingga kita bisa mencontohkan mencontoh beliau dalam mandi besar dan wudhu," kata Syekh Abdul Munim Qindil dalam bukunya 'Berobat dengan Alquran'.

Baca Juga

Sayyidah Aisyah radhiallahu anha berkata:" 

"Adalah Rasulullah, apabila mandi junub, beliau memulainya dengan membasuh kedua telapak tangannya. Setelah itu beliau menuangkan air dengan tangan kanannya guna membersihkan kemaluannya dengan tangan kirinya setelah itu beliau berwudhu seperti wudhu akan melaksanakan shalat. Selanjutnya, beliau mengambil air lalu memasukkan jari-jari tangannya pada pangkal rambut kepala. Ketika hal itu telah beliau rasakan merata, beliau lalu menuangkan air sepenuh kedua telapak tangan ke atas kepalanya tiga kali. Setelah itu beliau meratakan air ke seluruh badannya dan terakhir kalinya beliau membasuh kedua kaki. "

"Begitulah cara Rasulullah mandi junub," katanya.

Adapun tata cara wudhu Rasulullah telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya yang bersumber dari Ibnu Abbas ra. 

"Wudhu Rasulullah diawali dengan membasuh wajahnya, kemudian menciduk air dengan telapak tangan untuk berkumur dan untuk dihirup ke dalam hidung dan dikeluarkannya lagi. Setelah itu beliau menciduk air dengan cara begini (Yakni dengan kedua telapak tangannya lalu digunakannya untuk membasuh wajahnya). Setelah itu beliau menciduk air untuk membasuh tangan kanannya lalu ciduk lagi untuk membasuh tangan kirinya. Setelah itu beliau mengusap kepalanya, terakhir beliau menciduk air untuk disiramkan kaki kanannya dan membasuhnya hingga merata (sampai kedua mata kaki), lalu menciduk lagi untuk disiramkan ke kaki kirinya dan membasuhnya hingga merata sampai kedua mata kaki pula."

Ibnu Abbas berkata. "Begitulah saya melihat cara Rasulullah berwudu."

Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda jika engkau berwudhu maka sela-sela jari kedua tangan dan kedua kaki agar airnya merata. Dalam kitab musnadnya Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Ayyub bahwa Rasulullah bersabda.

"Alangkah baiknya di antara umatku orang yang mau menyela-nyelai. Para sahabat bertanya: "Siapakah orang yang mau menyala-nyelai itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab. "Mereka adalah orang yang mau menyela-nyelai ketika berwudhu dan mau menyala-nyelai makanan. Menyela-nyelai ketika wudhu maksudnya berkumur, istinsyaq (menghirup air ke hidung) dan menyela-nyelai jari jemarinya agar air wudhunya merata. Adapun menyala-nyelai makanan adalah membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela gigi, sebab tidak ada sesuatu yang lebih membuat tidak senang dua orang malaikat, selain melihat sisa makanan yang ada di selaasela gigi seseorang yang tengah melaksanakan shalat."

"Itulah sabda Rasulullah yang diungkapkan lebih dari 14 abad silam," katanya.

Kini tentang pentingnya menjaga kebersihan telah ditemukan oleh dunia kedokteran kontemporer. "Terutama yang berkaitan dengan faidah istinja (cebok) dan wudhu," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement