Senin 05 Jul 2021 21:45 WIB

Kementan dan IPB Ajak Masyarakat Konsumsi Glowing Food

Gubes IPB sebut glowing food adalah sayur buah beraneka warna kategori healthy diet

Tenaga pelaksana gizi desa mengenalkan jenis sayuran dan buah bergizi kepada anak saat peluncuran rumah gizi desa. Guru Besar IPB, Prof. Muhammad Firdaus mengatakan bahwa ada banyak kandungan serat sehat pada subsektor hortikultura yang sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Apalagi makanan sehat yang masuk kedalam daftar glowing food.
Foto: Antara/Rahmad
Tenaga pelaksana gizi desa mengenalkan jenis sayuran dan buah bergizi kepada anak saat peluncuran rumah gizi desa. Guru Besar IPB, Prof. Muhammad Firdaus mengatakan bahwa ada banyak kandungan serat sehat pada subsektor hortikultura yang sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Apalagi makanan sehat yang masuk kedalam daftar glowing food.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melonjaknya kasus Covid 19 pada tahun ini membuat banyak pihak terus dihantui kekhawatiran. Karenanya anjuran mematuhi protokol kesehatan benar-benar harus diterapkan. Selain itu mengkonsumsi makanan sehat juga tidak boleh dilupakan.

Guru Besar IPB, Prof. Muhammad Firdaus mengatakan bahwa ada banyak kandungan serat sehat pada subsektor hortikultura yang sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Apalagi makanan sehat yang masuk kedalam daftar glowing food.

"Glowing food adalah salah satu rekomendasi badan internasional untuk banyak dikonsumsi selama pandemi Covid-19. Ini mencakup sayur dan buah yang beraneka warna, sehingga sangat baik untuk kesehatan (healthy diet)," ujar Firdaus Ahad (4/7).

Disisi lain, produk-produk pertanian juga baik untuk mendukung kesehatan jiwa agar selalu bahagia (healthy soul). Hal itu bisa dipenuhi dari memelihara berbagai tanaman hias seperti bunga atau tanaman daun.

"Apalagi potensi bisnis bunga Dracaena, Aglaonema, Anthurium sangat besar dan tidak hanya di dalam negeri, melainkan permintaan ekspor, terutama saat pandemi seperti sekarang," katanya.

Masih dari sektor pertanian, Firdaus menuturkan bahwa ada tanaman obat yang secara permintaanya kini mulai melonjak tinggi. Konsumsi tanaman obat seperti empon-empon terus meningkat karena dijadikan sebagai upaya mempertebal daya tahan tubuh.

"Inilah salah satu penyumbang masih bertumbuh positifnya pertanian Indonesia selama fase krisis akibat pandemi Covid-19," katanya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus mengajak semua pihak untuk menjaga dan menghidupkan sektor pertanian berbasis hortikultura. Salah satunya dengan mengikuti program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Semua aktivitas ekonomi lain turun, sedangkan pertanian meningkat. Apalagi akselerasi pertanian tinggi sekali, terutama selama pandemi. Karena itu jangan tinggalkan sektor pertanian," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement