Selasa 06 Jul 2021 12:43 WIB

Saudi Sebut Vaksin Efektif Cegah Corona Varian Delta

Kekebalan mulai terbentuk sejak menerima vaksin dosis pertama

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH --- Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali mengatakan bahwa vaksin efektif dalam mencegah varian Delta yang menyebar lebih cepat. Ali mengatakan kaum muda rentan terhadap infeksi virus corona dan variannya.

“Kami menyaksikan fluktuasi dalam pendaftaran kasus harian kasus Covid-19, dan ini meminta kami untuk terus berhati-hati dan mengikuti langkah-langkah pencegahan. Kekebalan mulai terbentuk sejak menerima dosis pertama, dan dosis kedua dianggap sebagai penggerak untuk itu, ”kata Al Abdel Ali dalam konferensi pers seperti dilansir Saudi Gazette pada Selasa (6/7).

Al Abdel Ali menunjukkan bahwa penelitian telah membuktikan efektivitas vaksin untuk mereka yang berusia antara 12 dan 18 tahun.

“Ada beberapa efek samping dari menerima vaksin apa pun, baik vaksin virus corona atau lainnya. Gejala yang ditimbulkan dari vaksin virus corona jarang terjadi dan belum terbukti terkait dengan vaksin tersebut,” ujarnya seraya mencatat bahwa pemantauan terus dilakukan.

Al Andel Ali mengatakan jumlah total dosis vaksin virus corona yang diberikan mencapai 18.326.022 melalui lebih dari 587 pusat vaksin di seluruh Kerajaan Arab Saudi. Jumlah total orang yang pulih di Kerajaan Arab Saudi mencapai 472.939 sementara jumlah kematian mencapai 7.876.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan bahwa terlepas dari perkembangan yang mengkhawatirkan negara-negara di dunia, pemerintah Saudi masih proaktif dalam mengambil semua tindakan pencegahan yang membantu melindungi tanah air  dari pandemi.

Dia mengatakan bahwa selama seminggu terakhir, otoritas terkait mencatat total 20.213 pelanggaran tindakan pencegahan dan protokol pencegahan terhadap virus corona. Wilayah Riyadh menempati urutan pertama dengan jumlah pelanggaran, disusul Provinsi Timur, dan wilayah Makkah.

Di antaranya pelanggaran terkait kerumunan, isolasi medis dan karantina setelah dipastikan terinfeksi virus corona, serta pelanggaran karantina institusional bagi mereka yang berasal dari luar negeri. Juru bicara itu mengatakan bahwa hukuman  telah diterapkan terhadap para pelanggar.

Al Shalhoub mengatakan bahwa siapa pun yang kedapatan mencoba memasuki Masjidil Haram dan area pusat di Makkah dan tempat-tempat suci Mina, Muzdalifah dan Arafat tanpa izin akan ditampar dengan denda sebesar 10.000, dan hukumannya adalah berlipat ganda jika pelanggaran tersebut terulang kembali. Ini akan terjadi selama musim haji saat ini mulai dari 5 Juli hingga 23 Juli (25 Dhul Qada - 13 Dzul Hijjah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement